Komdis Tidak Bisa Jelaskan secara Konkret

Jumat, 21 November 2008 – 13:03 WIB
JAKARTA - Hukuman yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada PSIR Rembang jelas sangat beratEmpat pemain PSIR dihukum seumur hidup

BACA JUGA: Jungkalkan Perseman, Fredy Masih Belum Pusa

Tiga pemain lainnya diskors dua tahun


Sudah begitu, PSIR dilarang berkompetisi dua tahun

BACA JUGA: Ranieri: Buat Apa Iri Gaji Mourinho

Kendati begitu, komdis ternyata memilih bungkam mengenai alasannya
Memang, secara kasatmata beberapa pemain PSIR layak dihukum berat

BACA JUGA: Spanyol-Belanda Pesta

Sebab, mereka menganiaya wasit Muzair Usman dan Jusman Rketika memimpin laga Persibom Bolaang Mongondow kontra PSIR (12/11)

Namun, bukan berarti komdis harus tutup mulut mengenai alasan konkret menghukum pemain PSIRApalagi, ada perbedaan hukuman yang mencolok di antara para pemain tim berjuluk Dampo Awang tersebut

Seperti diberitakan, empat pemain PSIR, yakni Tadis Suryanto, Yongki Rantung, Stevie Kussoy, dan Stenly Mamuaya, dihukum seumur hidupSedangkan Stanley Katuuk, Geri Mandagi, dan MOrah diskors dua tahunSelain itu, alasan hukuman untuk PSIR masih menjadi pertanyaan

Sebab, dengan dihukumnya PSIR selama dua tahun, sama artinya seluruh personel tim menanggung dosaPadahal, tidak semua skuad PSIR melakukan penganiayaan tersebut"Kami tidak bisa menjelaskan secara konkret alasannyaKami hanya bisa mengimbau agar itu jadi pelajaran bagi semua pemain untuk tidak berbuat anarkis," kilah Wakil Ketua Komdis PSSI Bernhard Limbong.

Dia menyebut, yang jelas, pemain harus berpikir sepuluh kali kalau hendak berbuat kasarSebab, hukuman bisa mengarah ke klub pemain yang bersangkutan, seperti yang kini dialami PSIR.  Enggannya komdis buka suara menimbulkan nada minorKomdis dinilai menjatuhkan hukuman itu lantaran tertekan oleh keadaanSehingga, mereka mengorbankan PSIR.

Apalagi, Menpora Adhyaksa Dault sebelumnya angkat bicara terlebih dulu terkait dengan insiden di Gelora Ambang, Kotamubago, tersebutBahkan, Menpora memberikan statemen di banyak media cetak maupun elektronik

"Kami tidak tertekanPutusan kami bukan karena intervensiItu murni hasil keputusan bersama kamiDalam hal tersebut, PSIR memang korbanTapi, mereka adalah martil bagi perbaikan sepak bola nasional," ujar Limbong.

Sementara itu, sejauh ini PSIR belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan hukuman komdis"Sementara, kami belum bisa bicaraKami masih menunggu ketua umum PSIR untuk membahas itu semua," tutur Sumadi Siswanto, manajer PSIR.

Terpisah, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) memastikan telah menghapus poin yang dimiliki PSIRBLI menyebutkan bahwa pertandingan PSIR selama ini dianggap tidak ada"Jadi, nilai setiap tim yang mendapatkan poin saat melawan PSIR lalu pun kami hapus," terang Joko Driyono, direktur kompetisi BLI.

Dia mencontohkan nilai Persebaya SurabayaKarena pernah menang atas PSIR, nilai Green Force -julukan Persebaya- dipotong tiga poin(fim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang di Laga Tandang, Korsel Pimpin Klasemen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler