Komentar Tajam Saleh DPR Terhadap Persoalan Buruh di Tengah Pandemi Corona

Jumat, 01 Mei 2020 – 12:55 WIB
Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan sejak virus corona atau Covid-19 merebak di Indonesia, dirinya sudah mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. Termasuk akan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh berbagai perusahaan.

Dalam konteks itu, pertemuan trilateral (pengusaha, buruh/pekerja dan pemerintah) semestinya jauh hari sudah dilaksanakan. Di dalam pertemuan itu, diharapkan sudah ada kesepahaman apa saja yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak.

BACA JUGA: Pernyataan Ketua DPR RI Terkait Hari Buruh 1 Mei 2020

Selain itu, Saleh meminta pemerintah untuk mencarikan solusi agar perusahaan-perusahaan tetap mampu membayarkan tunjangan hari raya (THR) bagi para pekerjanya. Di tengah situasi sulit seperti ini, para pekerja sudah semestinya mendapatkan THR sebagaimana biasanya.

Kalaupun ada pengurangan, itu harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dari para pekerja terlebih dahulu.

BACA JUGA: Tiga Tuntutan FSPMI Saat Momentum Peringatan Hari Buruh Internasional

“Memang situasinya agak sulit. Ada banyak perusahaan yang menghadapi kesulitan. Faktanya, mereka berharap ada keringanan dalam membayar hak-hak para pekerjanya. Pada titik inilah, pemerintah diharapkan dapat berperan untuk melakukan mediasi,” kata Saleh, Jumat (1/5/2020) bertepatan dengan peringaran Hari Buruh Internasional.

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah ini menjelaskan hal itu saat diminta tanggapannya terkait ada kekhawatiran dari para buruh bakal tidak mendapatkan THR tahun ini bahkan terancam PHK akibat pandemic covid-19.

BACA JUGA: Bang Saleh Daulay Meragukan Janji Donald Trump

Pada kesempatan itu, Saleh mendorong pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Ini diperlukan untuk menampung para pekerja yang terpaksa di-PHK dari perusahaannya.

Sampai hari ini saja, kata Saleh, sudah lebih 1,5 juta orang yang di-PHK. Belum lagi para pekerja informal dan bukan penerima upah. Semua rata-rata merasakan kesulitan di tengah situasi saat ini.

“Biasanya, pemerintah memperbanyak program padat karya. Dengan program itu, diharapkan banyak masyarakat yang ditampung untuk bekerja. Tetapi, program padat karya adalah program sementara. Oleh karena itu, pemerintah harus memikirkan adanya investasi besar yang bisa menampung tenaga kerja dalam waktu lama,” ujar Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI ini.

Secara umum, menurut Saleh, hubungan pengusaha dan para pekerja itu sangat dekat. Keduanya memiliki hubungan dan keterikatan yang resiprokal. Saling membutuhkan dan saling menguntungkan.

Oleh karena itu, dia berharap keduanya selalu dapat menjalin hubungan harmonis. Perselisihan pendapat harus diselesaikan secara baik. Serikat-serikat pekerja diharapkan dapat menyuarakan aspirasi anggotanya kepada para pengusaha.

“Pengusaha harus paham apa kebutuhan pekerja. Begitu juga, pekerja harus memahami apa yang diinginkan oleh pengusaha. Termasuk keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki pengusaha. Jika ada tuntutan, diharapkan tidak melebihi keterbatasan-keterbatasan yang ada pada pengusaha,” tegas Saleh sembari mengucapkan Selamat Hari Buruh Sedunia.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler