jpnn.com, JAKARTA - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mendapat sindiran dari seorang komikus Jepang, Onan Hiroshi. Lewat komik digital yang digambarnya, aksi Hirosi ditanggapi beragam.
Dalam gambarnya, Hiroshi menceritakan rencana pembangunan kereta cepat tersebut. Pihak Jepang sudah melakukan studi pembangunan mega proyek itu. Hasil studi Jepang kemudian diserahkan ke Indonesia. Akan tetapi, data tersebut justru diberikan kepada Tiongkok yang kemudian diberikan wewenang membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
BACA JUGA: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Diubah, Dasar Hukumnya Apa?
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai bahwa pemerintah, secara formal, tidak perlu bereaksi atas kehadiran kartun yang dinilai kontroversial tersebut.
Menurutnya, kartun tersebut bukan pendapat resmi negara Jepang. Melainkan pendapat pribadi si kartunis. Hikmahanto menambahkan, bisa jadi si kartunis mendapat pandangan tersebut karena membaca berita tentang proyek kereta cepat tersebut.
BACA JUGA: Warga Bekasi Pertanyakan Regulasi Pembangunan Kereta Cepat
"Jadi jangan dilebih-lebihkan. Yang bertanggung jawab tentunya si kartunis itu sendiri. Bukan negara Jepang," kata dia kepada Jawa Pos kemarin (25/2).
Hikmahanto mencontohkan ketika ada kartunis dari Prancis yang menggambarkan Nabi Muhammad. Ketika itu, bukan negara Prancis. Melainkan pihak majalah yang menerbitkannya. Tuduhan ditujukan langsung kepada pimpinan redaksi dan kartunisnya.
BACA JUGA: 14 Desa di Kabupaten Bekasi Bakal Dilalui Kereta Cepat
Mengenai kartun tersebut yang menjadi viral dan memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia, Hikmahanto menilai hal tersebut adalah sebuah kewajaran. Itu tandanya nasionalisme masih ada. Pembelaan terhadap negara itu menjadi sikap bela negara dari masyarakat Indonesia.
"Di sisi lain, saya yakin ada juga masyarakat kita yang setuju dengan penggambaran oleh kartunis tersebut. Namanya era demokrasi dan masyarakat sudah terbelah dengan dua polar yang berbeda," jelas Hikmahanto.
Sementara itu Kementerian Perhubungan menolak untuk memberikan tanggapan. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Baitul Ihwan saat dihubungi Jawa Pos kemarin tidak memberi tanggapan terkait kartun Hiroshi. "Lucu juga," ujarnya saat ditanya soal komik tersebut.
Sementara itu pengamat transportasi Djoko Setijowarno menuturkan jika kebutuhan kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah hal yang mendesak. "Jalur kereta masih belum dimanfaatkan secara maksimal," ungkapnya.
Menurutnya yang justru harus dikebut adalah kereta cepat Jakarta-Surabaya."Dapat mengurangi trafick udara,"katanya.
Hingga berita ini ditulis, Hiroshi sudah mengungkapkan permohonan maafnya. Melalui akun instagramnya @hiroshionan dia mengaku menyesal dan menarik kata-katanya. Dia pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. (and/lyn/vir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kepemilikan Tiongkok Jadi 90 Persen?
Redaktur & Reporter : Adek