jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memantau setiap kenaikan kasus di daerah dan menangani Covid-19 dari hulu sampai hilir.
Kesiagaan tersebut termasuk salah satu strategi mengantisipasi ancaman varian baru Covid-19 Omicron dan peningkatan mobilitas menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).
BACA JUGA: Kominfo: Rangkaian Kegiatan G20, Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai kenaikan kasus Covid-19.
Dia menegaskan, pemerintah saat ini berkomitmen mengejar target vaksinasi agar tercapai akhir tahun ini.
BACA JUGA: Kominfo: IoMT Solusi Percepatan Layanan Kesehatan Digital
’’Meskipun tren penularan ada di level 1 atau terus membaik, peningkatan kasus Covid-19 terdeteksi di beberapa kabupaten atau kota. Artinya, virus ini masih ada di sekitar kita,’’ ujar Menkominfo Johnny pada Jumat (3/12).
Beberapa daerah yang mengalami kenaikan kasus, antara lain, Teluk Wondama di Papua Barat, Pekanbaru, Bengkalis, Bontang, Yogyakarta, dan Gunungkidul.
BACA JUGA: Kominfo: PIP Ajak Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Saat Libur Nataru
Selain itu, Dumai, Bantul, Nagekeo di NTT, Cimahi, Kupang, Surakarta, Denpasar, Sumba Tengah, Jembrana, Manggarai, Sleman, dan Mojokerto.
Lalu, Majalengka, Karanganyar, dan Trenggalek.
Di antara 21 kabupaten atau kota itu, ada 3 daerah yang mengalami kenaikan karena klaster komunitas, yaitu:
1. Kota Dumai di Riau imbas klaster pondok pesantren.
2. Kota Kupang, NTT, karena pembelajaran tatap muka (PTM) dan tes suspect.
3. Kota Surakarta di Jawa Tengah karena PTM.
Diketahui, klaster-klaster baru muncul dari penularan di perkantoran, pasar, sekolah, dan lapas.
Karena itu, dia menuturkan, pemerintah terus mengawasi perkembangan kasus harian, melacak kontak erat, dan diikuti tes untuk pencegahan.
Menkominfo menegaskan, pemerintah terus memantau situasi dan menerapkan berbagai kebijakan yang sesuai dengan tingkat situasi di daerah.
Pemerintah daerah memastikan masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menahan mobilitas selama Nataru.
Selain itu, kesiapsiagaan dilakukan di sisi hilir penanganan pandemi di Indonesia.
Salah satunya, memastikan ketersediaan tempat perawatan isolasi dan intensif mencukupi.
Termasuk ketersediaan obat-obatan, ventilator, dan tabung oksigen.
’’Belajar dari situasi sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus, kami mendorong kesiapan fasyankes, akses obat, dan peralatan kesehatan,’’ imbuh Menkominfo.
Pemerintah juga meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi agar dapat mengurangi risiko sakit berat jika terinfeksi virus Covid-19.
Per 3 Desember 2021, lebih dari 141 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi dosis pertama (67,9 persen dari sasaran vaksinasi).
Lebih dari 98 juta sudah mendapatkan dosis lengkap (47 persen dari sasaran vaksinasi).
’’Melihat capaian tersebut, perlu ada percepatan lagi agar rakyat Indonesia semakin banyak yang terlindungi vaksin. Maka, kami mengingatkan kembali agar masyarakat jangan pilih-pilih vaksin. Semua vaksin aman dan berkhasiat,’’ pungkas Johnny. (mrk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi