jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengatakan pihaknya memastikan beberapa isu dikawal dengan baik untuk memperkuat diplomasi RI di Korea Selatan.
Oleh karena itu, Komisi I DPR RI melakukan kunjungan ke Korea Selatan dalam rangka tugas pengawasan kinerja Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada Rabu (27/7).
BACA JUGA: Milenial Yakin Sandiaga Mampu Ciptakan Lapangan Kerja lewat Ekonomi Kreatif
"Diplomasi tersebut seperti ekonomi, budaya dan pariwisata, pelindungan WNI, serta menjajaki kemungkinan peluang kerja diluar sektor manufacturing dan perikanan bagi pekerja migran Indonesia," kata Christina di Jakarta, Jumat (29/7).
Christina menjelaskan selain isu ekonomi, Komisi I DPR memberikan beberapa catatan terkait perlindungan pekerja migran Indonesia seiring dengan dimulainya kembali pengiriman PMI ke Korsel.
BACA JUGA: Sri Mulyani Merasakan Tanda Kuat Pelemahan Ekonomi Global
Menurut dia, Korsel adalah investor terbesar keenam di Indonesia sehingga sangat wajar Presiden Jokowi memberi perhatian khusus dalam kunjungannya.
Presiden pun turun tangan sendiri yang menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para CEO perusahan di Korea Selatan.
BACA JUGA: Forum Kapasitas Nasional Dibidik Jadi Pendorong Ekonomi Daerah Penyangga IKN
"Ini memperlihatkan komitmen pemerintah memastikan Korsel adalah mitra strategis kita di bidang ekonomi, sekaligus memperlihatkan iklim investasi Indonesia saat ini yang kian kondusif," katanya.
Dia menilai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada Kamis (28/7) makin memperlihatkan kemitraan strategis kedua negara.
"Kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel dalam rangkaian kunjungannya ke Beijing dan Tokyo makin memperlihatkan kemitraan strategis kita dengan Korea Selatan," kataya.
Menurut dia, kunjungan yang dilakukan Presiden Jokowi turut menguatkan diplomasi RI di Korsel yang selama ini sudah dilakukan dengan baik oleh perwakilan RI di Seoul.
Christina mengapresiasi inisiatif terbentuknya fungsi di KBRI untuk mendorong ekonomi kreatif dan digital, percepatan "start up", dan diplomasi publik.
"Kami juga mendorong KBRI untuk mengupayakan agar pekerja migran kita kita bisa merambah sektor lain di luar perikanan dan manufaktur. Karena ada potensi PMI kita untuk juga masuk pada bidang-bidang yang lain, semisal pertanian," ujar Christina. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul