Komisi I DPR Sambut Positif Penundaan Pembelian Jet Tempur Bekas dari Qatar

Kamis, 04 Januari 2024 – 17:07 WIB
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin soal penundaan pembelian jet tempur bekas oleh Kemenhan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyambut positif langkah pemerintah menunda pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.

"Intinya saya menyambut baik penundaan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar," kata mantan Sesmilpres itu dalam keterangan persnya, Kamis (4/1).

BACA JUGA: Pembelian Jet Tempur Bekas Disorot, Mengapa Dulu Gratis Sekarang Tidak?

Kang TB, sapaan TB Hasanuddin menganggap pembelian satu skuadron atau 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar hanya membuang anggaran.

"Sebab, hanya membuang uang saja alias mubazir," kata Hasanuddin

BACA JUGA: Kondisi Pesawat Tempur Indonesia Memprihatinkan, Prabowo Sebut Mirage 2000-5 Jadi Pembaruan

Adapun, total biaya pembelian 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 menghabiskan USD 792 juta atau setara hampir Rp 12 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.800 per USD.

Politikus senior PDI Perjuangan itu kemudian membeberkan bahwa pesawat Mirage 2000-5 dibeli oleh Angkatan Udara Qatar dari Perancis pada akhir 1980-an. 

BACA JUGA: Blusukan Versi Ganjar Jauh Lebih Sempurna Dibanding Jokowi

Artinya, kata dia, usia pesawat tempur itu sudah menginjak tiga dekade dan tersisa hanya sepuluh tahun untuk penggunaan.

"Kita harus membayar mahal karena biaya perawatan pesawat tempur tidak murah, apalagi pesawat usia tua, apakah anggaran kita sudah siap," kata Kang TB.

Dia mengatakan Indonesia dengan anggaran USD 792 juta atau hampir setara Rp 12 triliun yang dialokasikan Kemenhan untuk membeli Mirage 2000-5, bisa dialihkan membeli satu skuadron jet tempur F-35A, SAAB Gripen, atau F-15 EX baru.

Kang TB mengatakan pembelian tiga jenis jet itu memiliki usia pakai lebih lama hingga 40 tahun dan jaminan servis suku cadang yang lebih meyakinkan. 

"Jadi, saya kira penundaan pembelian pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar ini sudah tepat. Mungkin bisa saja ada pertimbangan lain bila dikaitkan dengan debat ketiga antar-capres dengan tema pertahanan 7 Januari mendatang," kata purnawirawan TNI dengan pangkat Mayjen itu.

Toh, dia menengarai dalam hal pembelian pesawat bekas Mirage 2000-5 ini Kemenhan menggunakan pihak ketiga atau makelar, yakni PT EXCALIBUR.

Dari situ, Kang TB, sejak awal Juli 2023 telah meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghentikan pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar Air Force (QAF) tersebut.

"Idealnya pembelian ini kan dilakukan G to G, tidak menggunakan pihak ketiga serta untuk lebih akuntable melibatkan BPK/BPKP. Saya sejak Juli 2023 sudah meminta agar Menhan menghentikan pembelian pesawat tempur bekas ini," tandasnya. (ast/jpnn.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Bicara Kegagalan Penanaman Singkong di Food Estate, Begini Kalimatnya


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler