jpnn.com, PEKANBARU - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus berupaya mewujudkan Indonesia lengkap terpetakan dan terdaftar seluruh bidang tanahnya di 2025.
Salah satunya dengan kembali menggelar Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN.
BACA JUGA: Warga Pekanbaru Mengaku PTSL Mempermudah Urus Sertifikat Tanah Warisan
Kali ini, kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Ska Co Ex, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (14/8).
Sosialisasi yang juga melibatkan Komisi II DPR ini telah dilaksanakan di berbagai daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Strategis Nasional (PSN), salah satunya Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
BACA JUGA: Kementerian ATR/BPN Rumuskan Deklarasi GTRA Summit 2023
Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan pihaknya selaku mitra kerja akan mendukung penuh percepatan PTSL sehingga tujuan dari program tersebut dapat tercapai.
"Saya kira PTSL ini betul-betul membantu masyarakat, sehingga dapat mengurangi tanah-tanah yang belum mempunyai kekuatan hukum. Maka, saya hadir di sini untuk menyosialisasikan dan mendukung program PTSL," kata Syamsurizal.
Syamsurizal menyampaikan sebagai wakil rakyat, DPR memiliki beberapa fungsi yang berkaitan dengan pemerintah.
Selain fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan, DPR diharuskan untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Sosialisasi ini, kata Syamsurizal, merupakan implementasi dari fungsi-fungsi tersebut.
Dia mengatakan jika semua bidang tanah telah terdaftar dan terpetakan dapat memudahkan pelayanan pertanahan maupun yang lainnya.
"Apa yang kita dapatkan apabila pendaftaran tanah itu selesai, yaitu bagaimana sistem pendaftaran tanah itu menjadi baik, pelayanan pertanahan, investasi, dan kekuatan hukum yang dimiliki masyarakat menjadi lebih baik," terang Syamsurizal.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Riau Eric Hosta Mella mengungkapkan beberapa kendala dalam melaksanakan program PTSL.
Menurutnya, masih ada masyarakat yang kurang peduli dengan program ini.
Kemudian ketika petugas ukur datang, ada masyarakat yang tidak di tempat, sehingga petugas tidak tahu posisi batas tanahnya.
"Jadi saya mohon kepada masyarakat untuk mendengarkan dengan baik jika ada orang BPN melakukan sosialisasi ke desa-desa dan juga kami akan selalu ingatkan untuk memasang patok sebagai tanda batas tanahnya,” pesan Eric Hosta Mella.
Sosialisasi ini turut dihadiri 100 peserta dan dilakukan penyerahan sertifikat tanah hasil program PTSL kepada 10 penerima.
Sertifikat tanah hasil PTSL diserahkan langsung Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal yang didampingi Kepala Bidang Survei dan Pemetaan Kanwil BPN Provinsi Riau Eric Hosta Mella.
Selain itu, Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Andri Ivandi G Munthe, serta Kepala Subbagian Hubungan Antar Lembaga, Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN Risdianto Prabowo Samodro. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi