jpnn.com, MEDAN - Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Polda (Mapolda) Sumut, Rabu (4/12). Kedatangan mereka ke sana ingin mengetahui perkembangan kasus dugaan pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Mulfachri Harahap berharap Polda Sumut mampu mengungkap penyebab kematian Jamaluddin hingga menangkap dalang pembunuhan pejabat Humas PN Medan tersebut.
BACA JUGA: Berita Terkini dari Kepolisian Terkait Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan
Hakim Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobilnya di sebuah jurang areak kebun sawit di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Jumat (29/11).
“Dalam kunker ini kami membahas kasus perkara menonjol seperti pembunuhan terhadap Hakim PN Medan. Kami mendapat penjelasan lengkap dari kepolisian terkait kasus ini. Polisi sedang maksimal untuk mengungkap kasus ini,” jelas Mulfachri.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Sadis Ini Akhirnya Diringkus Polisi di Medan
Hal senada dikatakan Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana. “Pembunuhan hakim PN Medan menjadi perhatian kami. Kami meminta Polda Sumut untuk segera mengungkap dan menyelesaikan kasus ini,” tegasnya kepada wartawan di Medan.
Dia juga mengimbau polisi untuk memberikan bantuan keamanan kepada hakim dan jaksa yang sedang menjalani persidangan kasus-kasus besar.
BACA JUGA: Hakim PN Medan Jamaluddin Tewas Bukan karena Diracun
“Meminta kepada Polda Sumut dan semua Polres di Sumut untuk menjadi memperhatikan keamanan bagi hakim dan jaksa, untuk yang menangani kasus pelik,” jelasnya.
Eva menjelaskan dalam Komisi III DPR RI juga dibahas soal keamanan hakim, agar kasus seperti dialami Jamaluddin tidak terulang kembali. Namun, DPR RI hanya memberikan saran dan masukan.
“Termasuk di dalamnya perlindungan hakim, belum selesai dan detail. Bagaimana operasional dan sistem pengamanan ada dalam Polda dan Polres,” sebut Eva.
BACA JUGA: Dengar Suara Aneh dari Kamar Wisma, Penasaran Lantas Dicek, Astaga Ternyata
Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto mengatakan pihaknya sedang bekerja keras mengungkap kasus ini. “Pak Mulfachri sebagai ketua tim tadi meminta agar Polda Sumut segera mengungkap kasus ini,” ungkapnya. (nin)
Redaktur & Reporter : Budi