jpnn.com, KENDARI - Tim Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) guna melakukan fungsi pengawasan dan penyerapan aspirasi. Selain itu, kunker ke Sultra juga meninjau sekaligus berdialog dengan mitra kerja Komisi III DPR RI untuk mendapatkan masukan tentang permasalahan bidang kerja komisi hukum ini.
Tiba di Kendari, Senin (7/5/2018) Tim Kunker Komisi III DPR RI langsung meninjau Lapas Kelas IIA Kendari. Kegiatan dilanjutkan pertemuan dengan Kapolda Sultra, Kakanwil Kemenkumham Sultra, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala BNNP Sultra dan tiga lingkungan peradilan se-wilayah Sultra.
BACA JUGA: Bamsoet Tidak Ingin DPR Jadi Tembok Besi Bagi Rakyat
Dalam kesempatan itu, Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto memaparkan, sejumlah kerawanan konflik terjadi di Sultra, salah satunya akibat adanya kegiatan pertambangan. Potensi konflik itu terjadi ketika izin tambang di suatu wilayah bersinggungan dengan tanah masyarakat.
Hal ini dapat memicu konflik, karena perusahaan pertambangan berpegang pada izin, sementara masyarakat sudah lama memiliki tanah di lokasi tambang itu. “Namun demikian, potensi konflik itu sampai sekarang bisa kita kelola dengan baik, sehingga tidak menjadi hambatan yang signifikan,” jelas Iriyanto.
BACA JUGA: Bamsoet: Jangan Mendidik Masyarakat Melalui Berita Hoaks
Tim Kunker Komisi III DPR RI dipimpin Ichsan Soelistio (Fraksi PDI Perjuangan) didampingi Herman Herry (F-PDI Perjuangan), Saiful Bahri Ruray (Fraksi Golkar), John Kenedy Azis (Fraksi Golkar), Adies Kadir (Fraksi Golkar), dan Bambang Heri Purnama (Fraksi Golkar).
Kemudian, Moreno Soeprapto (Fraksi Gerindra), Hinca Pandjaitan (Fraksi Demokrat), Yosef B. Badeoda (Fraksi Demokrat), Jazilul Fawaid (Fraksi PKB), Mohammad Toha (Fraksi PKB), Akbar Faizal (Fraksi NasDem), Dossy Islandar Prasetyo (Fraksi Hanura).(adv/jpnn)
BACA JUGA: Aboebakar Alhabsyi Soroti Penyelundupan Pupuk dari Tiongkok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Bali Harus Waspadai Masuknya Obat-obatan Terlarang
Redaktur : Tim Redaksi