jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw meminta ada evaluasi total pengawasan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas).
Itu diminta seiring dengan terjadinya ledakan bom yang menguncang LP Kelas II / A Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
BACA JUGA: Saksi Suap Akui Ada Dolar di Kasus Perdata yang Dipegang Hakim Jessica
Menurut Wenny, atas kejadian itu, tidak bisa hanya meningkatkan pengawasan di Lapas.
"Betul-betul perombakan total. Kalau hanya (pengawasan) begitu-gitu saja berat," kata Wenny di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/10).
BACA JUGA: Uhuii... Mas Ibas dan Bang Ruhut Cipika-Cipiki
Kata politikus Gerindra itu, harus dilakukan analisa dan evaluasi tajam dan ketat pada seluruh Lapas.
"Terutama Lapas yang ada napi teroris," tegas Brigjen Purnawirawan itu.
BACA JUGA: Ditanya Nama Plt Gubernur DKI, Mas Tjahjo: Intinya...
Apalagi, dia menilai hal ini menunjukkan bahwa program deradikalisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak berjalan.
Wenny juga menganggap, peristiwa itu efek dari dipotongnya anggaran Kemenkumham.
Sebab, dengan dipotongnya anggaran menyebabkan Kemenkumham tidak bisa mendirikan Lapas baru ataupun melakukan penambahan ruang kamar.
Sementara, penghuni Lapas yang ada saat ini terbilang over capacity dan petugas pengawas pun minim. Alhasil, pengawasan terhadap napi kendur.
Ditambah lagi, penepatan napi asal. Napi teroris dan kriminal bahkan disatukan dalam satu sel. Nah, dia menyayangkan Kemenkumham tidak memanfaatkan Lapas di BNPT untuk menyatukan napi teroris.
"Di sana begitu besar gedung, kamar, tapi satupun belum dimanfaatkan," sesalnya. (dna/JPG/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Digarap 8 Jam, Nur Alam Diperbolehkan Pulang
Redaktur : Tim Redaksi