jpnn.com, ACEH - Komisi IV DPR memberikan perhatian dan dukungan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan ternak unggul sapi Aceh.
Anggota Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengatakan, mereka juga mendukung pengembangan hijauan pakan ternak yang berkualitas.
BACA JUGA: Kepada Peternak Babi di Sumut Tolong Dengarkan Imbauan Kementan Ini
Hal ini dia disampaikan saat mendampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita ketika kunjungan kerja ke Aceh.
"Kami mendukung pengembangan sapi Aceh untuk terus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, sehingga dapat berkontribusi dalam swasembada protein hewani di Indonesia,” kata Dedi.
BACA JUGA: Kementan Targetkan Ekspor Naik Tiga Lipat Pada 2020 - 2024
Dia juga menyampaikan bahwa sapi Aceh terkenal karena dagingnya yang lezat, sedangkan sapinya sendiri memiliki penampilan yang manis, dan jantannya mantap.
Dedi Mulyadi juga berharap agar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) yakni Balai Pembibitan Ternak Unggul - Hijauan Pakan Ternak (BPTU - HPT) Indrapuri dapat terus meningkatkan produksi dan populasi ternak unggul, serta peningkatan kualitas pakan.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Sadis Janda Kaya Curup Akhirnya Diringkus Polisi
Hal tersebut menurut dia penting dalam upaya meningkatkan populasi ternak yang berkualitas di Indonesia dan dapat mewujudkan swasembada protein hewani.
"Kunjungan kerja ke Aceh bertujuan untuk melihat langsung, sekaligus memonitor dan mengevaluasi sampai sejauh mana perkembangan sektor peternakan yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya terkait dengan program Ditjen PKH yang memiliki target meningkatkan populasi ternak sekaligus untuk mewujudkan swasembada protein hewani," ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen PKH I Ketut Diarmita menjelaskan profil BPTU - HPT Indrapuri yang secara khusus hanya memelihara sapi Aceh. Tercatat bahwa sampai 30 November 2019, populasi sapi Aceh di balai tersebut mencapai 991 ekor yang terdiri dari dewasa jantan sebanyak 203 ekor, dewasa betina sebanyak 476 ekor, muda jantan sebanyak 99 ekor, muda betina sebanyak 88 ekor, anak jantan sebanyak 58 ekor, dan anak betina sebanyak 67 ekor.
“Angka kebuntingan per November 2019 sebanyak 200 ekor, produksi bibit sebanyak 82 ekor, dan kelahiran ternak sebanyak 121 ekor,” ujar Ketut.
Ketut juga menyampaikan berbagai jenis hijauan pakan ternak yang ada di Indrapuri yakni Rumput Brachiaria Decumbens (BD), Rumput Braehiaria Hummidicsla (BH), Rumput Benggala, Rumput Gajah Odot, Rumput Lampung, Ledisgotora Sp (Tarum), Lantoro Mini, dan Indigofera.
Secara khusus, Ketut meminta balai untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan, karena ia masih melihat adanya lahan-lahan yang belum termanfaatkan untuk pengembangan sapi dan hijauan pakan ternak, bahkan masih ada bagian lahan yang belum dipagari sehingga hewan liar atau milik masyarakat dapat masuk ke kawasan.
BACA JUGA: Tok, Bu Kepsek dan Wakilnya Divonis Hukuman Cambuk 30 Kali
"Saya juga minta fasilitas balai agar diperbaiki dan dilengkapi. Termasuk penyiapan akses ke sumber air melalui pipanisasi,” tandas dia. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan