jpnn.com, SIDOARJO - Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi Viva Yoga Maulana mengapresiasi dan mengaku senang dengan ketersedian stok beras di wilayah Jawa Timur, yang cukup aman hingga 10 bulan ke depan.
Hal tersebut terungkap saat beberapa Anggota Komisi IV DPR RI meninjau stok beras di Kompleks Pergudangan Bulog, Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (31/5/2018).
BACA JUGA: DPR Minta Ketegasan Pemerintah Soal Keberadaan Ojek Online
“Saya merasa senang ketika mendengar dan melihat secara langsung stok beras aman. Dengan ketersedian stok beras sebanyak 260 ribu ton, tidak perlu adanya beras impor lagi,” ucap Anggota Komisi IV DPR RI Oo Sutisna.
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan Bulog harus meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan, agar pangsa pasar tidak menurun, sehingga masyarakat lebih memilih beras yang berkualitas di pasaran. Menurutnya, ini adalah tantangan yang harus diatasi oleh Bulog.
BACA JUGA: KNPI Pernah Berjaya di Era 90an
“Hal itu seperti dikeluhkan pedagang, saat kami meninjau pasar tradisional di wilayah Jatim. Mereka mengatakan beras Bulog kualitasnya menurun, dan kini masyarakat banyak yang memilih beras premium, walau dengan harga yang lumayan tinggi,” ungkap politikus dapil Jawa Barat itu.
Di tempat yang sama, Kepala Bulog Divre Jawa Timur Muhaamad Hasyim menambahkan, pihaknya akan terus berusaha dalam mempertahankan kualitas beras yang baik dalam penyimpanan di gudang. Salah satunya dengan cara merawatnya setiap hari. Sementara setiap bulannya dilakukan spraying (penyemprotan), dan fumigasi per tiga bulan.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sayangkan Ancaman Teroris ke DPR Dipublikasikan
“Jika beras terlalu lama disimpan, akan berpengaruh pada kualitas. Jadi setiap hari kita rawat, dengan kita buka gudangnya, kemudian cara penyimpanan di dalam gudang dengan adanya lorong-lorong udara,” jelasnya.
Ditambahkan Hasyim, serapan Bulog Jatim untuk wilayah Jatim hingga saat ini yang sudah terealisasi telah mencapai 238 ribu ton atau sekitar 33 persen, dari rencana target yang direncanakan sebesar 697 ribu ton.
Pihaknya juga terus mengoptimalkan keberadaan Rumah Pangan Kita (RPK) yang ada di wilayah Jatim yang sudah ada saat ini. Dari target pemerintah sebanyak 25 ribu RPK, Jatim sudah memiliki kurang lebih 5200 RPK, walaupun menurutnya masih jauh dari target. Namun ia memastikan, setiap hari ada progresnya.
Jatim pun mempunyai nilai lebih dengan ketersedian stok beras yang cukup baik. Bulog bisa menyalurkan ke sejumlah wilayah lain, bahkan tidak hanya di Jatim. Bulog Jatim mampu menyalurkan ke 17 provinsi, seperti Papua, Bali, NTT, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimanatan Tengah, Kalimantan Barat, hingga ke Sumatera, diantaranya ke Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara.
“Target Bulog Jatim sendiri hingga 2018 yakni sekitar 697 ribu ton. Namun yang sudah terealisasi sepertiganya sebesar 238 ribu ton dengan nilai persentase 33,34 persen,” ungkapnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Berharap Dualisme Kepengurusan KNPI Segera Berakhir
Redaktur : Tim Redaksi