jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, pihaknya ingin mengetahui data sesungguhnya soal perjagungan dari seluruh aspek. Hal ini menyusul keluhan para peternak terkait naiknya harga pakan sehingga beralih ke gandum.
“Gagasan untuk mempertemukan menjadi salah satu solusi. Kami akan melakukan pengecekan lapangan terdahulu untuk memastikan mana yang benar. Karena laporannya surplus,” kata Zainut dalam keterangan yang diterima, Sabtu (29/9).
BACA JUGA: Kolaborasi Kunci Sukses Pertanian Jatim
Zainut ingin pengusaha dan pemerintah mengeluarkan data masing-masing. Hal ini dipandang perlu karena berhubungan dengan pakan untuk ternak. Dengan harga pakan yang meningkat, efeknya bakal merembet ke harga telur dan daging ayam
“Kami akan mengonfrontrasi antara dua data yang beda, mana yang benar. Kami ingin semuanya pasti. Nggak ingin hanya berdasarkan katanya. Karena ini juga akan berimbas ke harga-harga lain,” tutur Zainut.
BACA JUGA: Produksi Jagung Melebihi Kebutuhan Nasional
Sementara, Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman melihat, saat ini peternak lebih banyak menggunakan gandum daripada jagung untuk bahan baku produksi.
"Pengusaha pakan membeli olahan gandum dari pabrik terigu," ujarnya.
BACA JUGA: DPR Menduga Kenaikan Harga Bawang Putih Ulah Kartel
Sudirman mengatakan, secara teori hampir semua pengusaha pakan sudah menggunakan gandum sebagai pengganti jagung. Dia pun berharap pemerintah menata ulang kebijakan terkait pakan dan bahan bakunya, khususnya jagung.
Menurutnya, langkah yang bisa diambil pemerintah adalah menarik minat investor bisnis pascapanen untuk persoalan surplusnya jagung yang belum pasti ini.
"Jadi daripada mengklaim jagung surplus, lebih baik pemerintah melibatkan sebanyak-banyaknya pihak swasta. Jangan dikerjakan sendiri," ucap dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ridwan Kamil Kunjungi Gabungan Kelompok Tani Simpatik
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga