jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS Nevi Zuairina meminta perusahaan terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap dapat mempertahankan performanya meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Nevi saat Rapat Dengar Pendapat secara virtual antara Komisi VI DPR dan BUMN Klaster Transportasi pada Rabu (29/4).
BACA JUGA: DPR Minta BUMN Pangan Stabilkan Harga Selama Pamdemi Covid-19
Berdasar tren statistik Covid-19 di Indonesia, pada bulan Mei mendatang diprediksi masih menghadapi situasi tidak menguntungkan bahkan menuju masa paling puncak kondisi pandemi Covid-19 ini.
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengatakan angkutan penumpang baik darat, laut dan udara penyeberangan masih mati, kecuali untuk logistik.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Dipuji Bisa Menyatukan Semen Gresik dengan 6 BUMDes
Untuk itu, pada persoalan logistik, BUMN transportasi mesti mampu menjadi terdepan dalam profesionalitas untuk memastikan distribusi pangan dan alat kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia.
“Sesuai dengan kesimpulan rapat hari ini, Rabu (29 April 2020), BUMN Transportasi harus mampu berkoordinasi dengan BUMN Klaster Pangan dan farmasi agar distribusi segala macam produk pangan dan alat kesehatan,” ujar Nevi.
BACA JUGA: Mbak Nevi PKS: Realokasi Anggaran Kemenperin Harus Menitikberatkan pada Dua Sektor
Politikus PKS ini mengingatkan kepada BUMN Transportasi yang dihadiri oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelni (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bahwa Bapak Presiden Indonesia telah mengakui di beberapa provinsi Indonesia mengalami defisit pangan.
Defisit pangan di berbagai propinsi, menurut Nevi, mestinya dapat didukung oleh wilayah Indonesia lain yang masih surplus, asalkan ada proses distribusi yang baik. Komisi VI, lanjutnya, akan memberikan teguran atau sanksi tegas kepada Kementerian BUMN dan jajaran Direksi BUMN Transportasi apabila terjadi kelalaian yang menyebabkan keterlambatan distribusi kebutuhan pokok, obat dan alat kesehatan ke seluruh wilayah NKRI.
Rakyat Menunggu Peran BUMN
Nevi dan seluruh anggota Komisi VI DPR, mengapresiasi dan mendukung BUMN Transportasi untuk tidak melakukan PHK dan tetap memperhatikan hak-hak karyawannya sesuai kondisi perusahaan. Setiap orang masyarakat Indonesia masih sangat berharap pelayanan negara yang dilakukan BUMN transportasi pada urusan transportasi publik.
Ada sekitar 270 juta masyarakat Indonesia sangat menunggu peran BUMN Transportasi agar distribusi logistik berjalan baik.
“Saat ini sudah mulai kelihatan ada hambatan pada urusan distribusi logistik. Kapal sulit bersandar. Terminal serba sulit menjalankan protokol. Bahkan sudah terasa di masyarakat, pelayanan logistik sehari sampai tidak dapat dijanjikan,” ucap Nevi.
Nevi menyarankan BUMN Transportasi segera menyusun langkah dan strategi baru untuk kebaikan perusahaan pasca-Covid-19. Efisiensi inovasi dalam masa pandemi sangat diperlukan sehingga perusahaan tetap survive.
Selanjutnya Perusahaan harus bersiap memperkuat operasional atau re-starting transportasi begitu dilakukan pelonggaran setelah Mei atau Juni. Kesempatan saat ini saat yang tepat untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas SDM.
“Kami seluruh anggota Komisi VI DPR sepakat untuk meminta BUMN Transportasi menyusun dan mengimplementasikan strategi restrukturisasi usaha. Secara keseluruhan meliputi operasional, kecukupan modal, model bisnis dan pengaturan arus kas perusahaan. Semua ini untuk meminimalisasi dampak wabah covid-19 terhadap perusahaan baik saat ini maupun pasca-wabah untuk recovery,” tutup Nevi Zuairina.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich