jpnn.com, JENEPONTO - Komisi VII DPR RI akan terus berkomitmen untuk mendorong pembangunan sektor energi baru terbarukan (EBT).
Di antaranya adalah proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU) di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Komisi II DPR Menyerap Masukan Warga untuk RUU Pertanahan
“Saya kira kedua-duanya cukup spektakuler karena progres PLTB sangat maju," ucap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Sulsel, Jumat (7/9).
Sama halnya dengan PLTB, PLTU Jeneponto juga sangat memiliki progres yang baik.
BACA JUGA: Komisi V Dukung Pengadaan Kapal Feri di Luwu Timur
Tamsil menjelaskan, PLTU Jeneponto sudah dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pemenuhan kebutuhan listrik di Provinsi Sulsel.
“Saat ini Sulsel sudah mengalami surplus listrik. Keberadaan PLTB dan PLTU Jeneponto tersebut tentunya menjadi kebanggaan bagi kita karena merupakan sebuah hasil karya anak bangsa,” ujar Tamsil.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Berharap Pemerintah RI Agresif Bantu Yaman
Politikus PKS itu berharap EBT tidak terkena rencana moratorium sektor energi yang akan dilakukan pemerintah sebagai dampak dari melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Pelemahan rupiah menjadi salah satu faktor kendala yang dihadapi dalam proyek pembangunan pembangkit listrik ini. Hal itu disebabkan adanya kebutuhan barang impor yang akan digunakan dalam pembangunan proyek PLTB Jeneponto tersebut,” kata Tamsil.
Politisi dapil Sulsel itu menyampaikan, Komisi VII DPR RI optimistis PLTB Jeneponto dapat segera beroperasi. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Melemah, Ketua DPR: Percayalah, Pemerintah Tidak Diam
Redaktur : Tim Redaksi