Komisi VII Temukan Program PJUTS Diduga Tipu-Tipu di Jateng

Selasa, 03 Maret 2020 – 15:14 WIB
Peletakan Batu Pertama Program Indonesia Terang (PIT) di Desa Padmosari Haduyang, Lampung Selatan. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Kunjungan kerja masa reses Komisi VII DPR RI, bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke Jawa Tengah, Selasa (3/3), menemukan program PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya) yang diduga tipu-tipu dari salah satu perusahaan swasta di wilayah.

Kunker reses komisi bidang energi ke Kantor Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin tersebut dipimpin langsung oleh Wakil ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra, Gus Irawan Pasaribu bersama sejumlah anggota, serta Dirjen Kelistrikan Rida Mulyana.

BACA JUGA: 100 Pulau di Indonesia Timur Segera Terang

"Diperoleh informasi bahwa ada pihak swasta mengklaim menjalankan Program Indonesia Terang dengan menawarkan program PJUTS," kata Gus Irawan dalam keterangan pers yang diterima jpnn.com, Selasa siang.

Perusahaan itu, menurut Gus Irawan pada minggu ketiga Januari 2020 lalu, mengadakan acara launching Indonesia Terang Jateng dengan menjanjikan 60.000 unit PJUTS. di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Benarkah ada Pegawai Telkom yang Meninggal Karena Terinfeksi Virus Corona?

Informasi itu langsung disoroti Gus Irawan, karena hal serupa juga ditemukannya di Dapilnya, Tapanuli Selatan, Sumut. Modusnya, ada pihak yang menawarkan PJUTS ke Pemda tetapi terkesan tertutup dan meminta uang jaminan kerja sama puluhan juta.

Sebagai ketua Komisi VII DPR periode 2014-2019, Gus memahami bahwa Program Indonesia Terang yang digulirkan pada era Menteri ESDM Sudirman Said bukanlah program lampu jalan, tetapi untuk melistriki 12.500 desa yang waktu itu belum punya listrik guna meningkatkan ratio elektrifikasi.

BACA JUGA: 5 Musikus Dunia Batal Konser di Jakarta Gegara Virus Corona

"Saya mengkonfirmasi kepada pihak Kementerian ESDM yang dihadiri Pak Rida Mulyana, beliau memberi jawaban bahwa tidak ada lagi program PJUTS tersebut," ungkap Gus Irawan.

Bahkan Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, Bali PT PLN Persero yang hadir saat pertemuan itu, kata Gus, juga mengaku tidak mengetahui program PJUTS tersebut. Oleh karena itu pihaknya meminta masalah ini segera diusut.

"Apalagi penjelasan Kadis ESDM Jateng yang hadir pada acara launching, menyampaikan bahwa pihak perusahaan menawarkan kerja sama dengan kontraktor lokal untuk pembangunan PJU tersebut dengan menyetor Rp30 juta sebagai jaminan," jelas Gus Irawan.

Pihaknya menduga sudah banyak Pemda dan pengusaha daerah yang menyetor uang jaminan kepada oknum perusahaan mengatasnamakan Program Indonesia Terang.

"Saya sudah minta temuan ini segera dituntaskan. Kalau ini tipu-tipu aparat hukum harus segera tindak untuk menghindarkan lebih banyak korban," tandasnya. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
listrik   DPR   Reses  

Terpopuler