Komisi VIII Berikan Catatan Kemenag Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022, Simak!

Kamis, 14 Juli 2022 – 20:59 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily memberikan catatan terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022. Simak. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily memberikan catatan terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 yang dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag).

Menurut dia, penyelenggaraan tahun ini masih ada kekurangan yang dirasakan para jamaah asal Indonesia.

BACA JUGA: Ini Kata Kang Ace Setelah 46 Calon Haji Furoda Bermasalah di Arab Saudi

"Kami mencatat masih ada yang kurang dirasakan dari para jamaah haji terkait dalam penyelenggaraan ibadah haji," ungkap Ace Hasan di Jakarta, Kamis (14/7).

Kekurangan pertama, menurut dia, pelayanan Armuzna masih belum sesuai dengan yang dijanjikan.

BACA JUGA: Soal Partai Lain Bakal Gabung KIB, Ace Sebut PKS, Demokrat, dan NasDem

Sebab, biaya yang pada tahun sebelumnya sebesar pada kisaran 1500 SAR, tahun ini mengalami kenaikan menjadi 5.500 SAR.

Hal itu, kata dia tidak sebanding dengan pelayanan yang dirasakan para jamaah, karena pelayanannya sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA: DPR Dorong Kemenag Perbaiki Kualitas Penyelenggaraan Haji

Kedua, lanjutnya, jarak tenda di Mina dengan jamarah masih jauh, yaitu 7 kilometer sehingga menguras stamina jamaah.

"Seharusnya dengan kapasitas terbatas, penempatan diberikan pada jarak yang lebih dekat, tidak seperti kondisi haji sebelumnya. Banyak jamaah yang kena dehidrasi dan kelelahan," ujarnya.

Dia menjelaskan, catatan ketiga, dari segi kesehatan.

Ada beberapa tempat layanan kesehatan ditemukan masih adanya rekam medis jamaah yang belum diperbaharui, sehingga pelayanan tenaga kesehatan dalam melayani jamaah masih menggunakan rekam medis tahun 2020.

Hal tersebut, ungkap dia, berpengaruh terhadap layanan kesehatan jamaah, tetapi secara umum pelayanan kesehatan sudah baik walaupun pengadaan obat harus diperbanyak sesuai dengan penyakit yang pada umumnya dirasakan jamaah seperti batuk, pilek, dan sesak nafas.

"Banyak jamaah yang tidak tergabung dalam kelompok bersama Ibadah Haji (KBIH) tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam menjalankan manasiknya. Hal ini perlu difasilitasi Kementerian Agama," katanya.

Ace mengatakan persoalan teknis seperti koper jamaah yang disediakan maskapai penerbangan cepat sobek dan rusak, perlu perhatian pihak yang berwenang.

Dia menilai masalah lain yang harus diselesaikan, antara lain terkait sengkarut Haji Furoda, walaupun kewenangan pemerintah Arab Saudi, tetapi menyangkut dengan jamaah haji Indonesia.

Karena itu, dia meminta harus dipastikan bahwa tidak ada calon jamaah haji Indonesia yang dirugikan akibat adanya pungutan visa haji Furoda tanpa kepastian keberangkatan.

"Selain itu, soal perlu adanya standar pelayanan minimal yang diterapkan untuk penyelenggara haji khusus atau ONH plus," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama juga harus segera melakukan pembahasan dengan pihak Arab Saudi untuk memastikan jumlah kuota, penjajakan kontrak akomodasi, dan konsumsi lebih awal dan lain-lain.

Di sisi lain, dia menilai, penyelenggaraan ibadah haji 2022 secara umum berjalan dengan lancar.

Sebab, Indonesia mengirimkan jamaah haji dalam jumlah besar dan merupakan negara muslim terbesar dunia yang mengirimkan jamaanya.

Menurut dia, secara umum, aspek layanan penginapan jamaah, konsumsi jemaah selama di makkkah, Arafah, Mina, Mudzdalifah (Armuzna) dan Madinah disediakan dengan baik, transportasi, berjalan sesuai tahapannya. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Maming Melawan KPK, Denny Indrayana Sebut Nama Haji Isam, Tukang Kriminalisasi dan Kebal Hukum


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler