jpnn.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI mendorong pemerintah untuk secara khusus mengalokasikan 2,5% APBN untuk pembinaan olahraga di Indonesia.
Penyebabnya lantaran prestasi atlet olahraga Indonesia terus mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Ketua Komisi X Minta Menteri Wishnutama Segera Siapkan Destinasi Desa Wisata
"Salah satu kendala mendasar dari pembinaan prestasi olahraga di Indonesia ialah minimnya dana pemerintah yang dialokasikan untuk olahraga. Maka kami mendorong agar dalam revisi RUU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dicantumkan secara tegas agar ada alokasi 2,5 persen APBN untuk pembinaan prestasi olahraga nasional," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda usai Rapat Kerja dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali, Rabu (1/12).
Dia menjelaskan saat ini alokasi anggaran untuk pembinaan olahraga di Indonesia hanya sekitar 0,03% dari APBN.
BACA JUGA: Kemenpora RI Serahkan Bantuan 14.442 Paket APD kepada KONI NTB
Jumlah itu relatif kecil dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura yang mengalokasikan anggaran hingga 4% dari total anggaran negara.
"Dengan tingkat antusiasme masyarakat yang begitu tinggi terhadap olahraga, proporsi penduduk yang demikian besar, hingga cakupan wilayah yang begitu luas anggaran 0,03% APBN untuk olahraga relatif sangat kecil," paparnya.
BACA JUGA: Rapat dengan KPK, Kemenpora RI Sampaikan Transparansi dan Akuntabilitas Tata Kelola Anggaran
Huda mengatakan kecilnya alokasi anggaran dari negara untuk olahraga berdampak pada banyak hal.
Indonesia relatif tak mempunyai sarana olahraga memadai untuk menjadi pusat-pusat pelatihan para atlet.
Kecilnya anggaran ini juga membuat kesempatan para atlet untuk mengikuti berbagai ajang olahraga tingkat regional maupun internasional begitu kecil.
"Pemerintah juga kesulitan menggelar berbagai ajang olahraga usia dini yang berfungsi untuk menemukan bibit-bibit unggul dalam olahraga prestasi. Maka wajar jika saat ini kita tidak mempunyai atlet-atlet unggulan yang berprestasi di level regional maupun internasional," tandasnya. (dkk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad