Komisioner Kompolnas tak Kompak

Kamis, 12 Februari 2015 – 06:04 WIB
Salah seorang calon kapolri, Komjen Pol Budi Waseso. Foto: Jawa Pos/dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Para Komisioner Kompolnas ternyata memiliki sikap yang berbeda terkait usulan calon Kapolri.

Bila, Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrahman pada Selasa lalu (10/2) menyebut bahwa calon Kapolri bertambah dua orang, namun kemarin (11/2) Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan justru membantahnya.

BACA JUGA: Dicari Sosok yang Mampu Kendalikan Para Jenderal

Menurut Edi Hasibuan, hingga saat ini belum ada penambahan jumlah calon Kapolri. Sebab, sebenarnya penambahan usulan Calon Kapolri itu harus mendapatkan istruksi dari Presiden Jokowi.
     
"Mekanismenya, presiden minta ada calon lain. Baru kemudian, Kompolnas mencari dan mengusulkan kembali. Namun, sekarang itu belum ada instruksi tersebut dari presiden," jelasnya kemarin.

Dengan begitu, sebenarnya yang paling penting adalah keputusan pelantikan Komjen Budi Gunawan. Alangkah baik, bila Presiden secepatnya memberikan keputusan untuk masalah tersebut. "Butuh kepastian siapa Kapolrinya atau malah justru apa membutuhkan usulan lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Kemenag Siapkan Aturan Tarif Minimum Umrah

Kondisi mengambang seperti ini, sebenarnya disadari atau tidak tetap Polri yang menjadi korban. Polri menjadi obyek tarik menarik kepentingan politik dari semuanya, baik Presiden Jokowi, petinggi Polri hingga KPK.

"Kalau Presiden Jokowi terus menunggu, masalah KPK-Polri akan terus bertambah tingkat kerumitannya," tuturnya.

BACA JUGA: Didakwa Tiga Perbuatan Korupsi, Annas Maamun Terancam 20 Tahun Bui

Buktinya, laporan terhadap pimpinan KPK, penyidik dan semua pegawai Komisi Anti Rasuah tersebut terus mengalir, kendati proses praperadilan sedang berjalan. Posisi menunggu Presiden juga tidak membuat konflik mereda.

"Dengan demikian, diharapkan Presiden Jokowi tidak bisa lagi menggantungkan pada praperadilan yang masih berlangsung," terangnya. (idr/dyn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 50 Ribu Anak-Anak TKI di Sabah dan Serawak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler