"Jika terjadi penundaan pilpres hanya karena DPT yang dinilai belum sempurna, ini sebuah peristiwa pertama kali yang terjadi di dunia dan sangat membahayakan keadaan bangsa dan negara karena dipastikan pada 20 Oktober 2009 bangsa ini tidak tidak memiliki presiden dan wakil presiden," tegas Dikki Aryanto, di dampingi Sekjennya Irwansyah saat jumpa pers, di Jakarta, Senin (6/7).
Desakan agar pilpres ditunda yang berasal dari kubu capres Mega-Pro dan JK-Win, lanjutnya, itu hanya sebuah sikap ketakutan karena elektabilitas yang dimilki oleh capres SBY-Boediono melebihi 50 persen
BACA JUGA: Desak Pilpres Ditunda, Ribuan Massa Serbu KPU
"Jadi substansi penundaan pilpres tersebut sesungguhnya hanya sebuah ketakutan."Dikki juga menilai penundaan yang diminta oleh pasangan capres JK-Win sangat bertentangan dengan jargon yang mereka usung yakni 'Lebih Cepat Lebih Baik'
BACA JUGA: Kubu SBY Tolak Penundaan Pilpres
"Ingat, pilpres ini akan dipantau oleh 11 negara di dunia."Menjawab pertanyaan bagi warga negara yang tidak terdaftar di DPT lalu bisa memilih dengan hanya menggunakan KTP? Bagi Dikki, usulan tersebut juga melanggar undang-undang.
"Undang-undang tidak membenarkan hal itu dan Perppu-nya pun tidak ada
BACA JUGA: KPU Dideadline 1x24 Jam
Sementara DPT jauh hari sudah diberikan waktu kepada semua parpol untuk menyempurnakannyaKalau hal itu tidak dilaksanakan parpol, itu urusan internal parpol," kata Dikki Aryanto.Sementara Sekjen Komite 33, Irwansyah meminta pihak TNI/Polri untuk segera mengeluarkan pernyataan resmi soal sikap netralitas mereka"Rakyat menanti sikap resmi TNI/Polri tersebut dan juga mengingatkan seluruh komponen bangsa agar tidak menciptakan kondisi yang bisa berakibat tertundanya Pilpres."
Dia tambahkan, Komite 33 sudah mempunyai jaringan di seluruh Indonesia dan anggota terdiri dari mantan aktifis dan Badan Eksekutif Mahasiswa se Indonesia(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Capres Bertemu, Prabowo Isyaratkan Penundaan Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi