JAKARTA - Komite Banding Pemilihan (KBP) PSSI mengambil keputusan berisiko tinggiKemarin sore di Kantor PSSI, komite pimpinan Ahmad Riyadh itu mengumumkan mengabulkan banding George Toisutta dan Arifin Panigoro
BACA JUGA: Komite Banding Loloskan Toisutta-Panigoro
KBP juga meloloskan enam bakal calon anggota Executive Committee (Exco) PSSIBACA JUGA: Melaju, Inter Tantang Palermo di Final Coppa
ZeinKeputusan tersebut berisiko karena dalam suratnya kepada Komite Normalisasi (KN) PSSI, FIFA dengan tegas melarang KBP memproses banding George-Arifin dan para mantan anggota Exco yang dianggap tidak eligible dalam mengurus PSSI
BACA JUGA: Ibra Berat Tinggalkan Milan
Jika putusan itu dilanggar, organisasi sepak bola dunia tersebut akan menjatuhkan sanksi kepada PSSIPengumuman nama-nama itu kemarin juga menimbulkan tanda tanyaSebab, dalam konferensi pers Senin lalu (9/5), Riyadh mengatakan bahwa hasil keputusan KBP akan diserahkan kepada KN dan KN yang akan mengumumkannya hari ini (13/5)
"Setelah melalui serangkaian pertemuan, mempelajari situasi dan tentunya berdoa kepada Tuhan, sore ini kami putuskan mengumumkan keputusan KBP sebelum diserahkan ke KN," kata Riyadh"Kami pahami keputusan ini tidak akan memuaskan semua pihakTapi, semoga bisa jadi dorongan rekonsialiasi sepak bola nasional," lanjutnya
Menurut Riyadh, keputusan yang diambil KBP berdasar semua aturan yang berlakuKepada wartawan, wakil ketua Pengprov PSSI Jatim itu mengungkapkan, apa yang terjadi sampai saat ini disebabkan adanya indikasi manipulasi data dan fakta yang berpengaruh pada keputusan Komite Darurat FIFA
Ujung-ujungnya, lahirlah surat keputusan FIFA tertanggal 4 April 2011 yang isinya melarang George Toisutta, Arifin Panigoro, Nurdin Halid, dan Nirwan Dermawan Bakrie dicalonkan menjadi Ketum, Waketum, dan Exco PSSI periode 2011?2015"Ini ada celah-celah yang bisa digunakan KN untuk membuat terobosan-terobosan baru karena ada indikasi manipulasi data dan fakta sehingga FIFA terpengaruh," beber Riyadh
Seperti diketahui, Komite Darurat FIFA membuat keputusan berdasar putusan komite banding pada 28 Februari 2011Menurut Ahmad Riyadh, setelah diteliti, putusan komite banding (sebelum FIFA membentuk KN) yang menolak pencalonan atas nama Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro itu tak pernah ada
Sebab, yang benar, kata Riyadh, putusan komite banding terdahulu itu bertanggal 25 Februari 2011Isinya pun bukanlah penolakan pencalonan atas nama Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro
Isi keputusan KBP per 25 Februari lalu adalah menolak keberatan dari mereka yang mengajukan banding atas nama George Toisutta dan Arifin Panigoro, masing-masing sebagai calon Ketum/Waketum PSSI periode 2011-2015Juga pembanding alias pengaju banding atas nama Sihar Sitorus dan Tuty Dau, masing-masing sebagai calon exco.
KBP menilai sangat aneh karena nama Tuty Dau dan Suhar Sitorus tidak muncul dalam nama yang dilarang FIFAPadahal, dua orang itu sebelumnya juga mengajukan banding kepada komite banding pimpinan Tjipta Lesmana bentukan Exco PSSISeperti George dan Arifin, banding kedua nama itu juga ditolak
Menurut Riyadh, dengan keluarnya keputusan komite banding tersebut, seperti yang juga dikatakan sang Ketua Tjipta Lesmana ketika itu, berarti semua kembali kepada titik nolArtinya, siapa saja yang memenuhi syarat berhak dicalonkan lagi
Riyadh mengungkapkan, mumpung masih ada waktu, KN harus segera melakukan investigasi untuk mencari-kebenaran yang sesungguhnya"Indikasi manipulasi data dan fakta jelas sekali terlihat dalam hal ini sehingga FIFA terpengaruh dan keluarlah keputusan 4 April lalu itu," jelasnya
KBP tidak bisa melakukan investigasi"Komite normalisasi masih punya waktu melakukan investigasi karena keputusan Komite Darurat FIFA sampai saat ini belum disahkan Exco FIFA," ungkapnya
Riyadh menegaskan, putusan KBP bersifat final"Setelah ini kami serahkan semuanya ke KNJika keputusan kami tidak dijalankan, berarti KN melanggar pasal-pasal statuta FIFA," tegasnya
Dengan keputusannya itu, KBP yang para personelnya selama ini dikenal sebagai bagian dari pendukung berat duet George-Arifin seolah tutup mata dengan dengan dampak sanksi FIFAMisalnya, betapa kecewanya pendukung Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC yang baru saja bersusah payah lolos ke babak 16 besar AFC Cup jika tiba-tiba dilarang bertanding karena PSSI terkena sanksi
"Itu di luar wewenang kamiPertanggungjawaban kami hanya sampai di kertas (keputusan) ini saja," jawab Riyadh enteng
Rakyat Papua pasti akan sangat kecewa jika tim kebanggaannya yang sudah menggenggam tiket babak 16 besar tiba-tiba dilarang melanjutkan pertandingan hanya karena sebuah upaya mati-matian membela seseorang
Para pemain asal Bumi Cendrawasih itu pasti makin antipati jika suatu saat dipanggil untuk memperkuat timnas"Sudahlah, itu urusan nantiTugas kami hanya membuat keputusan," kata Umuh Muhtar, anggota KBP lain, sambil cemberut
Sementara itu, Ketua KN Agum Gumelar belum berkomentar banyak terkait dengan keputusan KBP tersebutMantan Danjen Kopassus itu mengatakan, hari ini KN akan mengadakan rapat untuk menyikapi apa yang terjadi saat ini"KN bekerja berdasar instruksi FIFA," kata Agum
Agum kembali mengingatkan, jika FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi, akibatnya akan sangat buruk bagi persepakbolaan tanah airDi antaranya timnas dilarang mengikuti pertandingan internasional di semua jenjangPersiapan Timnas U-23 menghadapi SEA Games November 2011 yang saat ini memasuki fase character building di Batu Jajar juga akan sia-sia(ali/c2/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Alasan Tak Bayar Gaji
Redaktur : Tim Redaksi