jpnn.com - JAKARTA -- Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, menepis aliran dana dugaan suap ke Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas, Rudi Rubiandini, mengalir ke PD dan untuk pelaksanaan konvensi.
Wakil Ketua Komite Konvensi Capres PD, Taufiqurahman Ruki, menyebut hal itu sebagai tuduhan licik. Karenanya, Ruki mengaku enggan menanggapi tuduhan seperti itu.
BACA JUGA: Prestasi KPK Jadi Inspirasi Pemberantasan Korupsi di Asia
"Tuduhan-tuduhan lain itu cuma politicking saja," kata Ruki, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (21/8).
Ruki mengaku baru akan percaya suap itu mengalir ke PD dan Komite Konvensi jika langsung dinyatakan oleh KPK.
BACA JUGA: Moeldoko Janji Optimalkan Alutsista Produksi Dalam Negeri
"Saya baru percaya kalau KPK menyatakan itu," katanya. "Kalau KPK mengatakan ada uang masuk di partai, saya akan menyatakan saya percaya pada KPK," timpal bekas Ketua KPK ini.
Ia pun enggan berandai-andai ketika ditanya sikapnya jika benar ada uang mengalir ke PD untuk konvensi. "Yang jelas, saya hanya percaya kepada KPK," tegas Ruki.
BACA JUGA: Pekan Depan Anas Digarap KPK
Lebih jauh ia menegaskan, dana untuk konvensi harus berasal dari PD. Sebab, konvensi merupakan hajatan partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
”Yang jelas yang bisa saya katakan, yang punya hajat kan Partai Demokrat. Karena itu yang harus berikan dana adalah Partai Demokrat,” ujar Ruki.
Menurutnya, diperlukan dana maksimal Rp 50 miliar untuk pelaksanaan konvensi. Namun sejauh ini dana itu belum turun. "Kantor saja kita masih numpang," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipastikan 17 Tokoh Siap Ikut Konvensi Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi