Komitmen Gunakan Energi Terbarukan, Anak Usaha MMSGI & Sembcorp Bangun PLTS

Jumat, 06 September 2024 – 14:15 WIB
MMS Group Indonesia (MMSGI) melalui salah satu unit bisnisnya Multi Harapan Utama (MHU) menandatangani perjanjian sewa atau lease agreement dengan PT Sembcorp Energy Indonesia anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sembcorp Industries Singapura (Sembcorp), untuk mengembangkan energi terbarukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Foto dok MMSGI

jpnn.com, JAKARTA - MMS Group Indonesia (MMSGI) melalui salah satu unit bisnisnya Multi Harapan Utama (MHU) menandatangani perjanjian sewa atau lease agreement dengan PT Sembcorp Energy Indonesia anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sembcorp Industries Singapura (Sembcorp), untuk mengembangkan energi terbarukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Acara penandatangan kerja sama ini dihadiri oleh CEO MMSGI Sendy Greti, Presiden Direktur MHU Margareta, dan Presiden Direktur Sembcorp Energi Indonesia Jen Tan di Ballroom CFX Tower, Jakarta, pada, Rabu (4/9).

BACA JUGA: Proyek Pompa Hidram MMSGI & MHU Masuk Grand Final IGCN SDG Innovation Accelerator Award 2024

Kemitraan strategis ini menandai langkah signifikan bagi komitmen MMSGI dan unit bisnisnya MHU terhadap solusi energi berkelanjutan dalam mengurangi emisi karbon.

Dalam kerja sama ini Sembcorp akan membangun PLTS yang menggunakan 1.762 solar panel yang berlokasi di pelabuhan MTK.

BACA JUGA: HUT ke-15, KAI Logistik Beri Diskon Pengiriman Sepeda Motor dan Paket

Keputusan MMSGI untuk bermitra dengan Sembcorp didorong oleh visi bersama untuk mempromosikan praktik energi yang berkelanjutan.

Selain itu, Sembcorp dikenal dengan solusi inovatif di sektor energi terbarukan dari mulai Pembangkit Listrik Tenaga Angin, PLTS hingga penyimpanan energi.

BACA JUGA: Dukung Pengembangan SDM, Surveyor Indonesia Jalin MoU dengan Universitas Sam Ratulangi

Perusahaan asal Singapura ini memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengembangkan dan mengelola proyek energi terbarukan berskala besar di sepuluh negara yang berfokus di Asia dengan total kapasitas mencapai 14,4 GW.

Dari proyek PLTS ini MMSGI berpotensi mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 587 metrik ton atau setara dengan 66.005 galon bensin atau sekitar 131 kendaraan dalam satu tahun.

Sendy mengatakan, proyek ini merupakan langkah awal bagi MMSGI untuk mengurangi emisi karbon dari aktivitas perusahaan sehingga bisa mencapai Indonesia Net Zero Emissions (NZE) 2060 dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

"Komitmen MMS Group Indonesia untuk mencapai net zero emissions adalah langkah strategis yang kami anggap sangat penting, bukan hanya untuk keberlanjutan operasional perusahaan, tetapi juga untuk masa depan lingkungan kita. Panel surya yang kami gunakan tidak hanya membantu dalam mengurangi jejak karbon, tetapi juga menjadi contoh nyata bahwa bisnis dapat berkembang dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

"Kami percaya kolaborasi ini akan membawa kami lebih dekat untuk mencapai tujuan net zero emissions dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan secara di Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu, Margareta mengungkapkan proyek PLTS ini menjadi langkah penting bagi perusahaan tambang yang lebih ramah lingkungan sebab mampu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

"Kerja sama dengan Sembcorp untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya melalui pemasangan solar panel merupakan langkah penting dalam mendukung transisi kami menuju energi terbarukan. Penggunaan solar panel akan secara signifikan mengurangi ketergantungan kami pada sumber energi fosil, sehingga mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasional kami. Selain itu, ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami terhadap keberlanjutan,” ucapnya.

Baik MMSGI maupun Sembcorp berkomitmen untuk memastikan keberhasilan proyek ini melalui pemantauan dan pemeliharaan bersama secara berkelanjutan setelah sebelumnya sudah melakukan uji studi secara intensif.

Pendekatan kolaboratif ini dilakukan untuk melakukan mitigasi tantangan teknis, seperti variabilitas produksi energi akibat kondisi cuaca, untuk memastikan kinerja optimal dari pembangkit listrik tenaga surya. Rencananya proyek PLTS ini akan mulai beroperasi pada kuarter ketiga 2025 nanti.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler