Komnas PA: Hindari Penggunaan Kemasan Plastik Mengandung BPA, Berbahaya untuk Anak-Anak

Jumat, 13 November 2020 – 13:02 WIB
Air galon kemasan. Foto: dok pri

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait meminta masyarakat, khususnya ibu-ibu agar berhati-hati dalam memilih produk galon plastik air minum.

Sebab menurutnya kemasan plastik, salah satunya galon isi ulang yang terbuat dari polikarbonat mengandung BPA sebaiknya dihindari, karena menurut sejumlah penilitian menyebutkan itu berbahaya untuk anak-anak.

BACA JUGA: Tepergok Mencuri HP, Residivis Ini Ternyata Punya Hobi Lain, Mengintip Mahasiswi Mandi, Nih Lihat

Persoalan plastik ini sebenarnya menjadi konsentrasi Komnas Perlindungan Anak sejak tiga tahun silam. 

“Dampaknya memang bukan hanya kesehatan. Tetapi menghambat pertumbuhan anak secara mental, dan intelektual,” papar Arist Merdeka dalam keterangan resmi yang diterima JPNN hari ini.

BACA JUGA: Eks Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek Fiktif

Karena merasa khawatir, Arist juga sempat mengingatkan Badan POM untuk mengawasi produk yang dikemas dengan kemasan plastik.

Pasalnya bahan pembuat plastik polikarbonat (kode nomor 7) adalah senyawa Bisphenol A yang lebih dikenal dengan sebutan BPA.

BACA JUGA: Ketahui Bahaya di Balik Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang

Seperti diketahui, ada dua jenis kemasan galon isi ulang yang terbuat dari polikarbonat.

Pertama ialah zat kimia sintetis bhipenol-A atau BPA dan kemasan galon yang terbuat dari PET yang tidak mengandung BPA (BPA Free). 

Nah, BPA inilah salah satunya yang mengandung racun berbahaya bagi anak-anak.  

Menurut Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan Indonesia Hengkie Hendra Wibawa, mengatakan kemasan itu harus mengandung informasi tentang produk yang dikemas, juga kandungan bahan dasar kemasan tersebut.

BACA JUGA: Disergap Pria Bercelurit di Kawasan Perkebunan, Dua Wanita Muda Pasrah, Terjadilah

“Jika mengandung bahan berbahaya harus menyertakan kodenya juga,”ujarnya.(dkk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler