Komoditas Ini Harganya 'Menembus Langit', Petani Pasti Girang

Selasa, 25 Juni 2024 – 07:29 WIB
Rempah-rempah. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat harga lada putih di daerah meroket.

Lada putih tembus Rp 140 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Baik untuk Jantung, Ini 7 Manfaat Lada Putih yang Bikin Takjub

"Harga pasaran lada tersebut terbilang cukup tinggi," kata Kepala DKPP Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Senin (24/6).

Menurut dia, harga lada putih di Belitung sebelumnya sempat menyentuh harga terendah sebesar Rp80 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Forkopimda Kota Bogor Pastikan Harga Komoditas Stabil

Namun harga lada putih di daerah itu secara berangsur-berangsur naik dan sekarang mencapai Rp140 ribu per kilogram.

"Kemungkinan harga lada putih di Belitung akan terus naik dalam beberapa hari ke depan," ujarnya.

Destika menjelaskan bahwa kenaikan harga lada putih diharapkan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani lada di daerah itu, karena sebelumnya harga lada putih sempat turun drastis .

"Kami harapkan juga harga lada putih bisa tetap stabil," katanya.

Selain itu, lanjut Destika, kenaikan harga lada putih ini dapat menggairahkan kembali para petani dalam menanam lada di daerah itu.

"Sayangnya memang di tengah kenaikan harga lada sekarang ini ketersediaan lada di tingkat petani berkurang dan susah didapatkan," ucap Destika.

Hal itu tidak terlepas karena petani di daerah itu sempat tidak menanam lada karena harga jual yang rendah dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami kehilangan 1.200 hektare lahan pertanian lada dalam dua tahun terakhir berganti dengan tanaman kelapa sawit maupun tanaman lada yang dibiarkan rusak tidak terawat lagi," katanya.

Kondisi, lanjut Destika, juga dipengaruhi oleh tingginya biaya produksi berkebun lada seperti kebutuhan pupuk maupun jaminan pasar.

"Namun dengan kembali naiknya harga lada sekarang kami harapkan petani kembali bergairah menanam lada dan tidak meninggalkan tanaman lada," ujar Destika.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler