Komoditas Lokal Ini Tembus Ekspor, Begini Bocoran dari Bea Cukai

Jumat, 05 November 2021 – 20:05 WIB
Bea Cukai melepas PT Irvan Prima Pratama untuk ekpor komoditas ilmenite sand 20.000 metric ton dengan negara tujuan China. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan proses ekspor.

Hal itu dilakukan untuk mendukung kinerja industri dalam negeri agar bisa berkontribusi aktif dalam perdagangan internasional, sehingga bisa meningkatkan perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: Program Go Global Sukses, Bank BJB dan VTP Logistics Melepas EkSpor UMKM Binaan

Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman Hermansjah mengatakan, optimalisasi pelayanan dan pengawasan ekspor dilakukan oleh dua dua kantor pelayanan Bea Cukai, yaitu Bea Cukai Pangkalan Bun dan Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh.

Mereka telah memfasilitasi pelaksanaan ekspor perdana komoditas daerah di awal November 2021 ini.

BACA JUGA: Bea Cukai Yogyakarta Fasilitasi Ekspor Pakaian Dalam ke Amerika dan Australia

"Bea Cukai dituntut untuk mampu memfasilitasi perdagangan sehingga bisa berjalan lancar dan mendukung industri dalam negeri berkompetisi di pasar internasional," ujar Firman.

Menurut dia, Bea Cukai Pangkalan Bun terus berusaha memberikan pelayanan terbaik dan asistensi kepada pelaku usaha guna mewujudkan eksportasi langsung dari Kabupaten Kotawaringin Barat.

BACA JUGA: Kecurigaan Petugas Bea Cukai Terbukti, Ada Barang Terlarang di Paket Kiriman dari Malaysia

"Semangat misi tersebut diusung untuk pelayanan maksimal kepada pengusaha lokal dan calon eksportir di Pangkalan Bun dalam melakukan penetrasi pasar produknya ke mancanegara," ungkapnya.

Dikataka Firman, Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki potensi ekspor yang sangat besar terutama dari sektor sumber daya alam yaitu perkebunan dan mineral tambang.

Melalui program tim klinik ekspor Bea Cukai memberikan asistensi kepada PT Irvan Prima Pratama dimulai dari proses perizinan sampai pelepasan ekspor perdana ilmenite sand sejumlah 20.000 metric ton dengan negara tujuan China.

Berdasarkan data eksportasi tahun 2021, Kotawaringin Barat berkontribusi menyumbang devisa ekspor lebih dari 90% di Kalimantan Tengah, dengan komoditas utama ekspornya berupa produk turunan crude palm oil (CPO).

Kemudian disusul oleh produk hasil olahan kayu dan produk pertambangan.

Devisa ekspor yang tercatat sampai Oktober 2021 mencapai US$ 561,987,078, tumbuh sebesar 74.83% dibanding tahun 2020 lalu.

"Ekspor perdana Ilmenite Sand ini diharapakan bisa menjadi momentum munculnya eksportir baru dari Kota Manis Pangkalan Bun sehingga membuka lebih luas peluang lapangan kerja," ujar Firman.

Tak berbeda, Bea Cukai Aceh juga turut mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan ekspor dengan memfasilitasi ekspor 57 kilogram komoditas asam sunti, patarana (pliek u), kencur, daun salam, dan kue supet.

Komoditas ekspor tersebut dikemas ke dalam tiga bok sebelum diekspor ke Denmark melalui DHL Express Banda Aceh.

Kegiatan pelepasan ekspor, kata Firman, diinisiasi oleh Kanwil Bea Cukai Aceh ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Business Matching Hong Kong pada 7 April 2021.

"Dengan adanya kegiatan ekspor diharapkan dapat semakin membuka potensi sumber daya alam beserta hasil olahannya yang berasal dari Aceh sebagai komoditas ekspor," kata Firman.

Dia berharap pelaksanaan ekspor komoditas lokal memberikan konstribusi yang besar untuk kemajuan perekonomian masyarakat dan mendongkrak perekonomian nasional pada umumnya. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Serukan Integritas adalah Identitas ke Pegawainya, Ini Maknanya


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler