Bea Cukai Serukan 'Integritas adalah Identitas' ke Pegawainya, Ini Maknanya

Rabu, 03 November 2021 – 22:14 WIB
Bea Cukai mencanangkan program penguatan integritas pegawai dengan seruan 'integritas adalah identitas'. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai mencanangkan program penguatan integritas pegawai yang dilaksanakan melalui beragam kegiatan.

Hal ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor SE-5/BC/2021 tentang Program Penguatan Integritas Pegawai di Lingkungan Bea Cukai.

BACA JUGA: Perkuat Integritas Pegawai, Bea Cukai Pasuruan Luncurkan Ngopi Gratis dan Kelas Inspirasi

Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman Hermansjah mengatakan penguatan integritas merupakan program penertiban dan penegakan kepatuhan integritas pegawai Bea Cukai yang bersifat konkret dan berkelanjutan.

Tujuan program ini untuk meningkatkan kinerja dan citra organisasi melalui penguatan integritas dan sikap dasar pegawai, baik di dalam kegiatan kedinasan maupun di luar kedinasan.

BACA JUGA: Penguatan Integritas Pegawai, Strategi Bea Cukai Andil Berantas Korupsi

“Program penguatan integritas dicanangkan bukan berarti Bea Cukai belum memiliki landasan utama integritas, melainkan integritas yang sudah terdapat di institusi ini, kami pelihara dan kuatkan,” kata Firman, Rabu (11/3).

Dalam melaksanakan program ini, kantor-kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Bea Cukai Merauke, Bea Cukai Tual, dan Bea Cukai Gresik, telah menyusun rencana aksi yang terdiri dari beberapa program.

BACA JUGA: Bea Cukai Berupaya Perkuat Integritas Pegawai Lewat P2KP

Mulai dari pemetaan dan pemantauan titik rawan integritas, pencegahan dan penindakan pelanggaran integritas, kampanye antigratifikasi atau korupsi, transparasi pelayanan dan komunikasi publik, semangat implementasi sikap dasar, komitmen dan kepemimpinan, serta pengawasan integritas antar pegawai.

"Di Merauke dan Gresik, Bea Cukai melaksanakan kegiatan internalisasi kode etik dan kode perilaku pegawai yang diikuti oleh para pejabat dan pegawai," sebutnya.

Firman menjelaskan kode etik dan kode perilaku adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-hari yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai, bangsa, dan negara.

Tujuan lainnya mencegah terjadinya pelanggaran disiplin pegawai Bea Cukai serta menjaga martabat dan kehormatan PNS di lingkungan Bea Cukai.

Di Tual, Bea Cukai mengadakan mengadakan kuliah integritas yang diikuti oleh seluruh pejabat pengawas, pejabat fungsional, dan seluruh pegawai Bea Cukai Tual.

Dalam kuliah tersebut disebutkan bahwa setiap pegawai haruslah memiliki pribadi yang berintegritas tinggi baik secara pribadi maupun dalam berorganisasi.

"Integritas merupakan identitas," tegas Firman.

Dia menambahkan, dengan seruan itu ke seluruh pegawai bermakna agar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya senantiasa bekerja dengan berpedoman pada nilai-nilai Kementerian keuangan dan sikap dasar Bea Cukai.

Pegawai Bea Cukai juga diharapkan dapat bekerja dengan baik, berkomitmen menjaga institusi, saling berbagi pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan lebih baik, serta bekerja dengan transparansi guna mencegah praktik budaya bebas korupsi.

"Sehingga dapat menjadi pegawai yang berintegritas dan menjadi satuan kerja menuju wilayah bebas korupsi (WBK), wilayah bebas bersih melayani (WBBM) dengan bekerja dengan hati serta menjadikan integritas tanpa batas," pungkas Firman. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkuat Integritas, Bea Cukai Bentuk Tim Satgas Hingga Pembinaan Mental


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler