jpnn.com, ACEH BARAT - Pemkab Aceh Barat menyita 6.000 buku cetak IPS Kelas VI SD/MI yang menyantumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Kajari Kabupaten Aceh Barat, Ahmad Sahruddin, menyatakan buku yang disita telah beredar selama 10 tahun.
BACA JUGA: Penulis Buku Pelajaran Wajib Disertifikasi
“Kesepakatan Forkopimda, akan kita sita semua buku ini," tegasnya, Kamis (14/12).
Operasi penyitaan buku tersebut dipimpin Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Aceh Barat, bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Bukhari, Kepala Dinas Pendidikan, serta seluruh kepala sekolah, berkumpul di SDN Cot Darat, Kecamatan Samatiga.
BACA JUGA: Raja Salman Tak Hadiri KTT OKI, Takut Donald Trump Marah Ya?
Dalam buku IPS kelas VI yang diterbitkan tahun 2006-2007 tertera pada halaman 35, Israel dengan Ibu Kota Yerusalem.
Sahruddin menjelaskan, Kejaksaan berwenang dalam hal pengawasan terkait sistem perbukuan di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang.
BACA JUGA: Jokowi Minta OKI Menyulut Perdebatan Soal Palestina di PBB
Namun buku yang bermuatan keliru demikian, telah keluar sebelum UU Nomor 3 Tahun 2017 ini lahir di Indonesia.
"Buku ini mengandung kekeliruan yang memutarbalikkan fakta. Penyesatan generasi muda. Resolusi PBB menyatakan penentuan Yerusalem, jika itu ditentukan dengan pengakuan dua belah pihak, sementara saat ini, hanya klaim sepihak Donald Trump," kata Sharuddin.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat, Zulkarnaini, menyampaikan, buku pelajaran ini dibeli pihak sekolah.
Buku tersebut beredar sebanyak 6.000, sesuai dengan jumlah murid waktu itu, walaupun tidak semua anak didik membeli atau diberikan.
"Buku ini dibeli karena ketidakcukupan buku dari Kementrian Pendidikan, sampai membeli buku yang ada di PSE, atau buku yang ada di katalog. Kebetulan kita temukan pada buku yang diterbitkan Erlangga,"paparnya.
Tindak lanjut dari pertemuan tersebut, juga akan dikeluarkan edaran terhadap semua kepala sekolah umum dan madrasah untuk mengumpulkan semua buku pelajaran IPS kelas VI, hingga buku keluaran tahun 2017 untuk diverifikasi ulang agar tidak lagi ada beredar buku pelajaran keliru. (den/mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reaksi Arogan AS dan Israel Menyikapi Hasil KTT OKI
Redaktur & Reporter : Soetomo