Kompetisi Amburadul, Sponsor Ancam Mundur

Jumat, 10 Oktober 2008 – 12:38 WIB
JAKARTA - Masa depan Indonesia Super League (ISL) terancamKompetisi sepak bola nomor satu di tanah air itu bisa jadi tak berumur panjang

BACA JUGA: PB ISSI Pasrah ke Daerah

Pasalnya, PT Djarum, sponsor ISL, mengancam hanya akan mengadakan kerja sama dengan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) maksimal dua atau tiga musim kompetisi mendatang
Wacana tersebut mengemuka setelah pihak sponsor kecewa dengan perhelatan ISL

BACA JUGA: Indonesia U-16 Babak Belur



Senior Brand Manager PT Djarum Handoyo menyatakan, ISL memang masih memiliki aspek-aspek positif sebagai tontonan yang mampu menyedot ribuan penggila sepak bola untuk datang ke stadion
Dalam catatannya, semakin hari semakin banyak pula penonton yang memadati stadion

BACA JUGA: Bundesliga Patut Jadi Contoh

Rating tayangan di televisi juga semakin tinggi

Tetapi, di sisi lain, Handoyo mengatakan kurang puas dengan pelaksanaan ISL"Jadwal selalu berubahKerusuhan yang menelan korban juga tinggiHal ini sebenarnya sangat memengaruhi image perusahaan kami," ujar Handoyo di Jakarta kemarin (9/10)

Dengan kondisi sekarang, PT Djarum masih tarik ulurDua musim kompetisi ke depan hendaknya dipergunakan dengan baik oleh BLI untuk meningkatkan kinerjaTerutama, memenuhi dua tantangan dari sponsor dengan mendisiplinkan jadwal pertandingan dan mengurangi atau bahkan meniadakan kerusuhan"Kami tidak akan mensponsori jika berbagai indikator yang diajukan PT Djarum belum diperbaiki BLI pada dua musim kompetisi mendatang," tegas Handoyo

Sebagai solusi masalah jadwal, Handoyo berharap agar PSSI disiplin mengikuti berbagai turnamen sepak bola internasionalSebab, akibat ketidakdisiplinan tersebut, kompetisi kerap terhenti di tengah jalan karena klub-klub ditinggal para pemainnya untuk memperkuat tim nasional

"PSSI sering mendadak mengikuti turnamen di luar negeriPadahal, turnamen itu sebenarnya tidak ada di jadwal selama satu tahunSelain itu, PSSI masih kurang perhatian terhadap masalah infrastruktur di Indonesia," katanya

Selain itu, Handoyo menyatakan bahwa tingginya angka kerusuhan bisa ditekan jika BLI melibatkan aparat keamanan di setiap pertandinganSelain BLI, kedewasaan penonton menjadi faktor pentingPenonton seharusnya bisa menyikapi hasil pertandingan secara dewasa"Kalau tidak puas, serahkan saja semua kepada mekanisme yang berlaku," tutur Handoyo(vem/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Platini: Liga Inggris Kehilangan Identitas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler