Kompleks Kuil Preah Vihear Zona Steril

Mahkamah PBB Perintahkan Tarik Tentara Thailand-Kamboja

Selasa, 19 Juli 2011 – 05:50 WIB

DEN HAAG – Setelah berlarut-larut, sengketa (konflik) wilayah yang berkepanjangan di perbatasan Thailand dan Kamboja mendapat perhatian serius dari pengadilan tinggi PBBDalam sidang di Den Haag, Belanda, kemarin (18/7), Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan agar kedua negara menarik mundur semua pasukan mereka dari sekitar kompleks Kuil Preah Vihear

BACA JUGA: Jalani Kemoterapi, Chavez ke Kuba Lagi



"Kedua pihak harus segera menarik mundur seluruh personel militer masing-masing yang saat ini berada di zona demilitarisasi," kata Hakim Hisashi Owada yang juga pimpinan ICJ
Dia juga minta kedua negara saling menahan diri

BACA JUGA: Afghanistan Mulai Proses Transisi Kekuasan

Thailand dan Kamboja tidak boleh lagi menempatkan personel militer mereka di wilayah sengketa tersebut


Hakim asal Jepang tersebut juga memutuskan bahwa kompleks Kuil Preah Vihear sebagai zona steril

BACA JUGA: Menang Lotre Rp 2,2 T, Sembunyi ke Spanyol

Karena itu, candi yang sempat menjadi saksi bisu baku tembak tentara Thailand dan Kamboja tersebut harus bersih dari militer maupun senjata dan berbagai atribut terkait"Sesegera mungkin wilayah perbatasan dan kompleks candi itu harus steril," tegasnya

Owada juga meminta dua negara untuk menyelesaikan sengketa wilayah lewat forum regional ASEANCaranya adalah mempersilakan wakil 10 negara anggota kelompok regional tersebut meninjau wilayah sengketa agar bisa melakukan pengamatan langsungSelama peninjauan itu, Thailand dan Kamboja pun diimbau untuk tidak saling memprovokasi dan bahkan saling serang

Selain tak boleh melakukan gangguan secara fisik, dua negara bertetangga itu pun diminta untuk tidak melakukan pendekatan persuasif kepada negara-negara ASEAN lainApalagi, melobi pemerintah negara tertentu agar berpihak kepada merekaDengan begitu, ASEAN akan tetap netral dalam memandang sengketa tersebut dan bisa memberikan masukan berimbang pada PBB

PBB yang terlibat dalam sengketa atas inisiatif dan permintaan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Hun Sen itu meminta Thailand tidak merusak akses ke kompleks candi dari wilayah KambojaPBB juga memerintahkan Bangkok tidak menghambat suplai Kamboja bagi personel non-militer di sekitar wilayah sengketaApalagi, rute suplai itu juga melewati perbatasan kedua negara

Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand Kasit Piromya menyambut baik keputusan ICJSebagai anggota PBB dan ASEAN, Thailand berjanji bakal melaksanakan keputusan itu"Kami mendukung keputusan tersebutApalagi, kedua negara (Thailand dan Kamboja) memiliki potensi sama untuk menjalankan keputusan itu dengan baik," ujarnya

Meski PBB menolak permohonan Thailand agar kasus saling klaim wilayah perbatasan itu digugurkan, Bangkok berupaya tetap patuhPemerintahan PM Abhisit Vejjajiva, yang segera digantikan pemerintahan baru, pun mendukung solusi damai PBB lewat ASEANTetapi, Piromya tidak yakin pemerintahnya akan mendukung usul Kamboja soal penetapan ulang garis demarkasi

"Kami terbuka untuk berdialogKapan pun Kamboja mengundang, kami siap datangTapi, rasanya mereka akan menunggu pemerintahan kami berganti," kata Menteri Pertahanan Pravit Wongsuwan

Di bawah rezim baru nanti, dia yakin Thailand akan lebih lunak pada Kamboja dalam menyikapi isu perbatasanPasalnya, Hun Sen dan Thaksin Shinawatra, kakak PM terpilih Yingluck Shinawtra, berteman baik(AP/AFP/RTR/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sama-sama Rugi jika Terus Memburuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler