Kompleks Perumahan Ditembok, Warga Kampung Slamer Kerepotan

Selasa, 12 April 2016 – 18:48 WIB
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - BEKASI - Warga Kampung Slamer di Kota Bekasi, Jawa Barat, kini dibuat repot oleh tembok yang membatasi permukiman mereka dengan kompleks perumahan Griya Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati. Sebab, warga harus memutar jauh ketika harus menuju jalan ke luar kampung.

Menurut Ketua RT 06/RW 04 Kampung Slamer, Namin, tembok beton yang dibangun penghuni Perumahan Griya Jatimurni itu telah membatasi permukiman warga dengan lahan kosong milik PT Bumiland Sentosa. Yang paling kesulitan adalah ketika anak-anak Kampung Slamer hendak pergi sekolah.

BACA JUGA: Pembahasan Raperda Terkait Reklamasi Resmi Dihentikan

"Anak-anak kalau mau berangkat sekolah harus memutar perumahan, lewat Gang Rambutan masuk ke Jalan Pos 3," keluh Namin seperti dikutip laman RMOL.

Ia menjelaskan, penutupan jalan itu juga membuat pengembang PT Bumiland Sentosa tak bisa melanjutkan pembangunan fasilitas permukiman Kampung Slamer. Yakni saluran air permukiman warga Griya Jatimurni yang terhubung dengan lahan kosong yang menjadi milik PT Bumiland Sentosa.

BACA JUGA: Fadli Zon Ikut Kritik Penertiban Luar Batang

Namin menuturkan, lahan kosong itu mulanya seluas 6.000 meter persegi yang dimiliki seseorang bernama Sudarto. Selanjutnya, sekitar 3.000 meter persegi lahan itu pada 1992 dikembangkan menjadi kompleks perumahan Griya Jatimurni.

Sedangkan separuhnya lagi dibiarkan lantaran sang pemilik mengalami krisis keuangan. Padahal, secara keseluruhan, pembangunan drainase antara perumahan Griya Jatimurni dan lahan yang belum dibangun terhubung satu dengan lainnya.

BACA JUGA: Terkurung di Kamar Saat Api Berkobar, Aan Tak Terselamatkan

Akibatnya, kata Namin, selama ini permukiman warga Griya Jatimurni sering kebanjiran ketika hujan. “Karena saluran air belum terbangun maksimal," paparnya.

Sang pemilik, lanjut dia, sejak 2014 sedang mengupayakan pembangunan di atas lahan yang belum sempat terbangun sejak 2004 lalu. Namun, warga sekitar rupanya menolak pembangunan itu lantaran khawatir permukiman mereka akan semakin terendam air saat hujan datang.

Penolakan itu lantas diwujudkan dengan penutupan jalan penghubung antara perumahan Griya Jatimurni dan lahan kosong seluas 3.000 meter persegi tersebut. Tapi akibatnya justru merugikan warga kampung sekitar.

"Sekarang jalanan kampung yang banjir hingga 50 sentimeter kalau hujan. Jadi lebih baik warga berunding dengan pengembang bagaimana baiknya, agar kami warga kampung engga ikut dirugikan," jelas dia.

Terpisah, Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi Ariyanto Hendrata menuturkan, pihaknya sudah mendapat laporan tentang itu. Ia bahkan sudah melihat kondisi sebenarnya di lapangan.

Warga Griya Jatimurni memang mengajukan syarat mutlak agar tembok beton tak dirubuhkan. Sayangnya, warga memang tak memiliki hak atas jalan umum yang ditutup. "Mereka tak memiliki hak," ujar Ariyanto.

Untuk itu, pihaknya bakal melakukan mengajak aparat dan warga setempat untuk berunding guna mencari jalan tengah. Bisa jadi, pemilik diwajibkan menyerahkan aset jalan umum tersebut ke Pemerintah Kota agar warga tak bisa lagi menolak.

"Kalau jadi milik pemerintah warga sudah tak bisa dengan alasan apa pun kan," katanya.

Ariyanto menambahkan, kasus penutupan akses jalan menuju proyek pembangunan Perumahan Bumiland Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati itu telah menimbulkan dampak sosial yang luas. "Kasus penutupan akses jalan itu telah menimbulkan ketegangan sosial dan kerusakan lingkungan di sekitarnya," ucapnya.

Ariyanto mengatakan, developer telah menunjukkan bukti kepemilikan lahan dan siteplan yang legal dari Pemerintah Kota Bekasi serta institusi terkait lainnya dengan nomor surat Badan Pertanahan Nasional 55.32.75/300/N/2015 tentang status kepemilikan tanah.

"Jalan itu menurut siteplan izin pemerintah lewat jalan itu sehingga harus dibuka buat umum. Namun oknum warga ada yang khawatir terhadap kenyamanan bila jalan itu dibuka," katanya.(rmo/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebaran 3 Bulan Lagi, Tanah Abang Sudah Diserbu Pembeli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler