jpnn.com, JAKARTA - Bisnis pemasaran digital yang cukup marak di Indonesia sekarang ini tidak terlepas dari tingginya penggunaan internet dan media sosial di dalam negeri.
Berdasarkan Data Hootsuite We Are Social tahun 2019, rata-rata orang Indonesia mengakses internet untuk berbagai kepentingan selama 8 jam 36 detik setiap harinya, jauh melampaui rata-rata global yaitu 6 jam 42 menit.
BACA JUGA: Universitas Prasetiya Mulya Luncurkan Program Doktor Manajemen dan Kewirausahaan
Melihat pasar yang begitu besar, pelaku usaha menerapkan strategi bisnis yang seiring dengan perkembangan tren saat ini, yakni memasarkan produk atau membangun bisnis dalam bentuk platform digital.
Demikian diungkapkan Agus W Soehadi, Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya. Bicara mengenai platform digital, isunya adalah kompleksitas. Bagaimana melihat gambaran berbeda dengan apa yang dilihat oleh industri tradisional atau konvensional.
BACA JUGA: Oknum Polisi Gelapkan 83 Unit Mobil, Modusnya Ternyata Begini
Kompleksitas itu tidak bisa eksklusif dikuasai oleh satu unit usaha atau satu organisasi. Semisal, dalam bisnis transportasi tidak hanya soal pengangkutan orang atau barang, tetapi juga restoran, supermarket, dan sebagainya.
"Sehingga kemampuan berpikir kompleks, kemampuan melakukan kolaborasi, kemampuan negosiasi menjadi penting agar kita bisa masuk ke keseluruhan ekosistem, tetapi kita yang mengorkestrasikan," ujar Agus.
BACA JUGA: Tulis Polisi Dajjal di Kolom Komentar FB, SP Langsung Dijemput Tim Cyber Crime Polda
Dengan perkembangan teknologi digital saat ini, banyak aplikasi yang dibuat dan memang rutin digunakan sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang software developer yang inovatif dan mampu berpikir kompleks.
S1 Software Engineering Universitas Prasetiya Mulya hadir untuk melahirkan para ahli dalam bidang e-commerce dan business intelligence yang saat ini dibutuhkan oleh dunia industri.
Membangun aplikasi sesuai dengan kebutuhan dunia industri, namun tidak melupakan unsur user friendly, baik dari sisi fungsi maupun tampilan, mahasiswa memeroleh seri mata kuliah User Experience (UX), yang akan diajarkan secara rinci mengenai pengembangan UX dalam sebuah aplikasi, mulai dari UX Design, UX Product Development sampai UX Testing.
Untuk mendukung pemahaman teori yang diajarkan, mahasiswa diperbolehkan memanfaatkan Mobile and Web Based Development, laboratorium di kampus, yang memiliki fasilitas lengkap, seperti UX Design and Testing, Eye Tracking, dan Machine Learning.
BACA JUGA: 2 Pria Tewas Dibantai Sekelompok Orang Bersenjata Parang, Begini Motif dan Kronologinya
"High Performance Computing Lab juga mampu memfasilitasi penelitian terkait algoritma dan sistem yang membutuhkan komputasi skala besar untuk menyelesaikan persoalan bisnis, sosial, dan aplikasi pengetahuan yang membutuhkan pengolahan big data," jelas Agus.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad