Kompol Andrie Sebut Kematian ASN di Parkiran Kantor DPRD Riau Berkaitan dengan Asmara

Selasa, 13 September 2022 – 00:58 WIB
Lokasi penemuan mayat Fitria Yulisunart dipasang garis polisi. Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.

jpnn.com, PEKANBARU - Penyidik Polresta Pekanbaru masih mengusut kasus kematian seorang aparatur sipil negara (ASN) bernama Fitria Yulisunarti (40) dalam mobil di parkiran bawah Kantor DPRD Provinsi Riau.

Penyidik juga sudah menyita enam kamera pengawas atau (CCTV) di sekitar lokasi penemuan jasad korban.

BACA JUGA: Sopir Truk Kena Pungli, 15 Preman di Pekanbaru Ditangkap Polisi

"Untuk rekamannya masih kami analisa, belum dapat kami sampaikan," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan dikutip dari Antara, Senin (12/9).

Andrie menyebutkan kematian korban disinyalir kuat ada keterkaitannya dengan hubungan asmara yang sedang dijalaninya.

BACA JUGA: Kasus Penemuan Mayat Perempuan PNS di Gedung DPRD Riau, Polisi Amankan 6 Barang Bukti

"Kematian korban ada hubungan atau kedekatan dengan asmara," ujarnya.

Namun, hingga saat ini pihaknya juga belum dapat menyatakan penyebab pasti kematian perempuan ini. 

BACA JUGA: Kombes Iqbal Alqudusy Bilang Begini soal Mayat Tanpa Kepala di Semarang, Ada Petunjuk

Selain itu, saksi-saksi yang berkaitan dengan korban masih dalam pemeriksaan.

"Terkait korban ini dibunuh atau tidak belum bisa kami sampaikan, karena masih proses pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti. Hingga kini 12 saksi telah dimintai keterangan. Sekarang masih dilakukan pendalaman," beber dia.

Fitria Yulisunarti merupakan warga Pekanbaru ditemukan tewas tergantung dalam mobil Daihatsu Terrios warna silver dengan Nopol 1389 VX yang terparkir di basement Kantor DPRD Riau.

Ketika ditemukan, Fitri yang mengenakan jilbab cokelat tergantung di sebuah kain yang dikaitkan ke pegangan tangan bagian dalam mobil. Bahkan pada hidung korban juga terlihat mengeluarkan darah.

Mayat korban terkonfirmasi meninggal dunia lebih dari 24 jam pada saat akan dilakukan autopsi oleh RS Bhayangkara Polda Riau, Sabtu (10/9).

Sementara Petugas Pelayanan Medis RS Bhayangkara Polda Riau Kompol Supriyanto memperkirakan kematian lebih dari 24 jam pada saat jenazah ditemukan.

Terkait adanya darah keluar dari hidung dan mata korban, Supriyanto mengungkapkan itu hal yang normal ditemukan dalam kasus serupa.

"Keluarnya darah dari hidung dan mata korban merupakan hal yang biasa ditemukan. Itu tak ada yang aneh, sesuatu yang normal dari kasus orang mati tergantung," kata Supriyanto. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geng Motor GBR Sadis Banget, Korbannya Disetrum, Dipukuli, Dirampok


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler