MAKASSAR - Dalam sepekan terakhir, publik digemparkan sederet kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum Polisi. Kasus ini membuat Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI angkat bicara. Kompolnas bahkan menegaskan, polisi sudah kehilangan rasa malu.
Sedikitnya, ada empat kasus pelecehan seksual yang pelakunya oknum anggota Polda Sulsel. Satu di antaranya terjadi di wilayah hukum Polres Pare-pare, tiga lainnya di wilayah hukum Polrestabes Makassar.
Kejadiannya pun terjadi secara berturut-turut. Kasus pertama oleh anggota Polsek Tamalate , 22 Mei lalu. Disusul kasus sodomi yang diduga dilakukan oleh anggota Satuan Narkoba Polres Parepare, 25 Mei.
Selanjutnya pada 26 Mei, kasus pemerkosaan dan trafickking yang diduga dilakukan mantan anggota Polri yang juga anggota dewan terpilih. Terbaru, dugaan pelecehan seksual oleh anggota Polantas, 27 Mei lalu.
Kepada FAJAR (Grup JPNN.com), Komisioner Kompolnas RI, Hamidah Abdurrahman mengaku prihatin dengan apa yang menimpa korps kepolisian. Khususnya, jajaran Polda Sulsel.
"Kami turut prihatin. Belum tuntas sejumlah kasus, kini muncul kasus baru yang kian mencoreng korps kepolisian," ungkap Hamidah seperti yang dilansir Fajar, Kamis (29/5).
Kasus ini dianggapnya sebagai pukulan telak bagi Polda Sulsel dan institusi Polri pada umumnya. Anggota polisi bahkan dikatakannya sudah kehilangan penghargaan terhadap korpsnya.
"Bukan hanya kehilangan rasa penghargaan. Polisi juga sudah kehilangan rasa malu," tegas Hamidah.
Lebih lanjut Hamidah menegaskan, internal Polda Sulsel secepatnya melakukan pemeriksaan secara internal. Seluruh sektor harus ikut diperiksa, termasuk psikologis.
Tindakan lain, kata dia, harus ada pemeriksaan mendalam di internal Polri, khususnya di jajaran Polda Sulsel. Sistem struktural dan kondisi seluruh anggota juga harus diperiksa.
"Kami akan jadikan ini sebagai rekomendasi untuk dilaporkan ke Kapolri. Termasuk hasil pemeriksaan kapolda kalau memang ada," beber Hamidah.
Tudingan "memalukan" juga datang dari pakar kepolisian, Prof Marwan Mas. Dia menilai aparat penegak hukum di Sulsel mengalami kemerosotan moral.
"Kejadian tersebut sangat memalukan, sekaligus menjadi ujian bagi pimpinan polisi di Sulsel. Meski yang berbuat oknum bawahan, tetapi pimpinan tidak boleh melepaskan diri dari tanggung jawab moral," ungkap Marwan.
Wadir LBH Makassar, Zulkifli turut menegaskan kasus tersebut sudah sangat memalukan. Rentetan kasus asusila ini pun memperlihatkan ketidaktegasan kapolda dalam melakukan penindakan terhadap anggotanya.
"Kasus ini sangat memalukan. Apalagi terus berulang dalam rentang waktu yang tidak berselang lama," ujar dia.
Mencuatnya kasus-kasus tersebut kata dia, harus menjadi catatan penting buat Kapolda, Irjen Pol Burhanuddin Andi. Kapolda harus cepat mengambil tindakan tegas terhadap seluruh anggotanya.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endi Sutendi menyatakan, pihak kepolisian tetap akan memberikan tindakan tegas terhadap semua pelaku. Saat ini semua kasus sudah berproses.
"Kami tekankan, semua kasus ini tetap berproses. Semuanya akan diberikan sanksi tegas sesuai aturan. Baik pidana umum maupun sanksi kode etik dan disiplin," jelas Endi. (zaq/rif)
BACA JUGA: Dicuekin Pejabat, Wawako Mengamuk
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Lahan Masih Pakai Surat Zaman Kerajaan
Redaktur : Tim Redaksi