Komunitas Eating Reorder Gelar Konferensi Pertama di Jakarta

Sabtu, 30 September 2023 – 23:12 WIB
(Ki-ka) Ariesandi Setyono, Founder of Academy Hipnoterapi Indonesia, dan Roy Irawan, Founder of Eating Reorder. Foto: Djainab Natalia Saroh/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Eating Reoder (ER) menggelar konferense tahunan pertama bertema Super Neutral di Jakarta, Sabtu (30/9).

Sebanyak 200 peserta dan 6.000 member resmi yang terdaftar sejak 2,5 tahun lalu turut hadir dalam konferensi tersebut.

BACA JUGA: Diet Nyaman Antigagal ala Aditya Pratama, Bisa Sembuhkan Banyak Penyakit

Adapun Eating Reoder atau dikenal sebagai ER merupakan program hidup sehat melalui pengaturan pola makan secara natural.

Dalam konferensi pertama ini menghadirkan Roy Irawan sebagai Founder of Eating Reorder, Ade Rai, seorang binaragawan Indonesia, dan Ariesandi Setyono, Founder of Academy Hipnoterapi Indonesia.

BACA JUGA: Diet Ketat, Saykoji Berhasil Turunkan Berat Badan 37 Kilogram

Selain itu, hadir juga 35 coaches ER, ditambah 8 coaches baru yang dilantik baik secara offline maupun online.

"Puluhan coach tersebut sudah tersertifikasi dari Eating Reorder dan Academy Hipnoterapi Indonesia. Coach tersebut bukan hanya di Indonesia, tetapi di Australia, dan Belanda," kata Roy Irawan, dalam jumpa pers di Jakarta.

BACA JUGA: Ingin Langsing? Jalankan Diet yang Tepat, Tak Perlu Hindari Karbohidrat

Dia menjelaskan bahwa The 1st Annual Eating Reorder Conference ini bertujuan untuk mendukung para member menjadi pribadi yang maksimal dalam hidup.

ER juga ingin berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat Indonesia, melalui pengaturan pola pikir dalam pola makan supaya bisa mempertahankan kesehatan secara permanen. 

"Di ER, kami sama-sama belajar mengatur pola pikir dalam pola makan. Kami tidak jualan produk, tetapi menanamkan bahwa hidup sehat itu mudah dan menyenangkan," tutur Roy.

Sementara itu, Ariesandi Setyono menambahkan, ada banyak hal-hal di pikiran bawah sadar yang dapat membatasi seseorang mencapai potensi maksimal dalam hidupnya.

"Otak yang dipakai pada saat menurunkan berat badan sama dipakai untuk semua aspek dalam hidup. Maka jangan heran jika dengan mempelajari pola pikir dalam pola makan, banyak aspek dalam hidup juga akan mengalami peningkatan," ujar Ariesandi.

Oleh karena itu, dibutuhkan sikap netral dalam memulai sebuah program ataupun proses dalam hidup.

"Ibarat gelas yang kosong, siap untuk menerima ilmu dan pengertian yang baru," ungkap Ariesandi Setyono. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler