Komunitas Juwara, Mengangkat UMKM Mitra Bukalapak Terus Naik Kelas

Minggu, 21 April 2024 – 07:00 WIB
CEO Mitra Bukalapak Howard Gani. Foto: Bukalapak

jpnn.com, JAKARTA - Menjadi bagian dari Mitra Bukalapak tidak hanya membuka jalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan transformasi. Ada Komunitas Juwara yang menjadi ajang edukasi bagi UMKM Mitra Bukalapak untuk terus mengembangkan diri dan naik kelas.

Komunitas Juwara merupakan komunitas yang dibentuk oleh Mitra Bukalapak untuk mengumpulkan para pemilik warung, kios pulsa, dan agen individual yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga pertengahan 2023 lalu, Komunitas Juwara telah memiliki sekitar 130.000 anggota yang tersebar di lebih dari 50 kota di Indonesia.

BACA JUGA: Kisah Haryani dan Jumiati, Sukses Bersama Mitra Bukalapak Membuka Usaha di Lokasi Sulit Diakses

Warga Bandung bernama Retno Zuliastuti ini adalah contoh pelaku UMKM Mitra Bukalapak yang sukses melakukan transformasi usaha bersama Komunitas Juwara. Awalnya Retno mengontrak tempat untuk membuka warung kecil.

Sampai akhirnya pada 2018, Retno menjadi Mitra Bukalapak. Keputusan itu membuka jalan mulus bagi Retno untuk mentransformasikan usaha kecil dari tempatnya mengontrak menjadi warung tetap di depan rumah milik sendiri.

BACA JUGA: Menjadi Mitra Bukalapak, Cara Jitu Mendorong UMKM Mendongkrak Omzet & Penghasilan

“Produk yang paling diminati oleh masyarakat di sekitar warung saya adalah produk virtual, seperti pulsa, token listrik, dan Kirim Uang,” tuturnya.

Retno memang piawai berdagang. Dia pandai mengelola stok, mempromosikan produk, dan menerapkan strategi cross-selling kepada pelanggan.

BACA JUGA: Dorong Nasabah Menuju Digitalisasi UMKM, Bank Mandiri Taspen Gandeng Bukalapak

Retno mempelajari strategi cross-selling itu dari salah satu kegiatan edukasi yang menjadi bagian acara reguler Spesial Kumpul Juwara (SKJ) bagi seluruh anggota Komunitas Juwara.

Melalui Mitra Bukalapak, Retno bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan produk virtual secara lengkap di lingkungan sekitarnya. Selanjutnya, dia menjualnya dengan jurus cross-selling atau strategi pemasaran untuk membujuk konsumen mau membeli produk tambahan.

“Saya memberanikan diri untuk selalu menawarkan berbagai produk ke pelanggan, misalnya ketika ada minyak goreng atau telur murah, sekaligus menanyakan apa tidak sekalian pulsa. Bagi saya yang penting pelanggan tidak kecewa, jadi ambil untung sedikit tidak masalah. Ada juga kemudahan layanan yang saya berikan karena butuh produk virtual apa bisa langsung WhatsApp dan membayar setelahnya,” tutur Retno.

Menurut Retno, strategi itu membuat pendapatan warungnya meningkat hingga lima kali lipat. Saat Ramadan atau mendekati Lebaran, omzet warungnya juga melonjak.

Retno tidak perlu khawatir lagi dengan jaminan ketersediaan barang di warungnya. Menjadi bagian dari Mitra Bukalapak membuat Retno memiliki akses lebih besar ke produk.

Alhasil, usaha Retno kian mapan. Dia pun bisa membangun warung fisik di tanah sendiri, serta memiliki rumah.

Selain itu, Retno juga punya usaha lain berkat warungnya yang bertransformasi melalui Mitra Bukalapak. Kini, dia memiliki usaha kos-kosan.

“Ada 30 kamar,” katanya.

Cerita lain tentang kesuksesan transformasi UMKM melalui Mitra Bukalapak juga datang dari Siti Khasanah di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Mbak Aan -panggilan akrabnya- adalah pengusaha yang berhasil mentransformasikan warungnya menjadi tempat usaha dengan tatanan mirip minimarket.

Awalnya Mbak Aan memulai usahanya di garasi rumahnya. Modalnya pun minim sehingga persediaan barang di warungnya terbatas.

“Barang yang dijual hanya yang memang dipajang. Jadi, cukup banyak pelanggan yang datang akhirnya justru kecewa karena ketiadaan barang,” kata Mbak Aan mengenang awal usahanya.

Di sekitar tempat tinggal Mbak Aan memang banyak ibu rumah tangga. “Banyak yang mencari produk grosir,” tuturnya.

Pada 2018, Mbak Aan memutuskan bergabung dengan Mitra Bukalapak. Dengan menjadi bagian Mitra Bukalapak, Mbak Aan tidak khawatir lagi soal stok barang di warungnya.

Saat Ramadan dan mendekati hari besar keagamaan pun Aan tidak khawatir lagi soal pasokan untuk warungnya.

“Untuk melengkapi warung, tentu saya juga menjual berbagai produk virtual dan layanan finansial yang tersedia di Mitra Bukalapak. Token dan pembayaran tagihan listrik jadi yang paling dicari di sini,” katanya.

Selain itu, Mbak Aan juga terus berupaya mempertahankan pelanggan. Misalnya, dia memberikan apresiasi khusus kepada pelanggan yang setia berbelanja di warungnya.

Penghasilan Aan pun meningkat tiga kali lipat dibandingkan saat belum menjadi bagian Mitra Bukalapak. “Alhamdulillah, bisa merenovasi rumah dan membantu perekonomian keluarga,” ucapnya.

CEO Mitra Bukalapak Howard Gani menyebut kisah-kisah positif seperti Retno Zuliastuti di Bandung dan Mbak Aan di Cikarang perlu ditularkan.

“Wujud komitmen Mitra Bukalapak dalam membangun warung dan mitra naik kelas ialah dengan meningkatkan edukasi melalui berbagai acara berjejaring bersama juragan di seluruh Indonesia lewat Komunitas Juwara. Kami mencoba memfasilitasi teman-teman Mitra untuk bisa saling belajar dan berbagi inspirasi,” ujar Gani.

Menurut Gani, Mitra Bukalapak akan terus mendorong dan memfasilitasi para pelaku UMKM naik kelas. “Teman-teman Mitra dan para pemain UMKM merupakan tonggak utama perekonomian Indonesia saat ini,” ujarnya.(jpnn.com)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler