Komunitas Tabayun Asean-Australia Sayangkan Hoaks Vaksin Covid-19 dari Tiongkok

Minggu, 29 Agustus 2021 – 12:19 WIB
Petugas saat akan menggunakan vaksin Covid-19. Foto/Ilustrasi: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Tabayyun Asean-Australia menyayangkan retorika anti terhadap Tiongkok yang terus beredar di masyarakat.

Padahal, Tiongkok telah banyak membantu dunia termasuk menyediakan vaksin Covid-19 terlebih dahulu, khususnya di negara-negara dunia ketiga yang tak terjangkau vaksin.

BACA JUGA: Wapres Tegaskan Pemerintah Tidak Hanya Mengandalkan Vaksin Impor

Komunitas Tabayyun Asean-Australia pun menyampaikan sikap mereka terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat melalui siaran persnya, Minggu (29/8).

“Kami mendesak penerapan praktek tabayyun di masyarakat agar semua informasi yang disampaikan mencakup semua pihak yang terkait dan tidak sekadar berita dari satu sisi yang dapat menyesatkan,” kata pimpinan Komunitas Tabayyun Asean-Australia, S Hussain dari Al Khaadem Malaysia

BACA JUGA: 6 Mitos Seputar Vaksin COVID-19, yang Kelima Berbahaya

Salah satu keprihatinan Komunitas Tabayyun adalah upaya pihak luar dalam mendiskreditkan vaksin buatan Tiongkok.

Hoaks terhadap vaksin buatan Tiongkok tidak akan membantu upaya penanganan pandemi yang seharusnya ditangani secara bersama oleh masyarakat internasional.

BACA JUGA: Filipina Borong Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 dari Amerika dan Tiongkok

Para aktivis Tabayyun menilai vaksin Tiongkok faktanya mampu menekan angka kesakitan yang parah, kematian, dan membantu perawatan di rumah sakit seperti terjadi di Chili dan Indonesia. Vaksin buatan Tiongkok berada terlebih dulu di negara-negara dunia ketiga karena negara kaya lebih mengutamakan vaksin untuk warga di negara masing-masing.

“Kami menghargai upaya-upaya Tiongkok dalam memerangi pandemi Covid-19 di dunia,” sambung Hussain.

Hingga 25 Juli 2021, Tiongkok sudah menyumbang dan mengekspor 500 juta dosis vaksin Covid-19 untuk lebih dari 40 negara termasuk negara Muslim seperti Malaysia, Indonesia, Mesir, dan Uni Arab Emirat.

Tiongkok juga menyumbangkan perlengkapan medis untuk penanganna Covid-19 ke berbagai rumah sakit di negara yang kewalahan menghadapi pandemi.

Komunitas Tabayyun justru menyayangkan penimbunan vaksin dan hak paten oleh negara maju. Akibatnya terjadi kekurangan pasokan vaksin global dan menimbulkan ketidakadilan dalam distribusi vaksin Covid-19.

Negara miskin dan berkembang termasuk di dalamnya kelompok masyarakat rentan seperti para pengungsi, orang yang terusir, dan warga daerah pendudukan serta wilayah perang tidak mampu mendapat vaksin Covid-19.

“Komunitas Tabayyun mengimbau para aktivis di negara-negara berpenduduk muslim untuk terus membantu para korban pandemi dan tidak terjebak pada hoaks yang dilancarkan pihak-pihak tertentu,” pungkas dia. (cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler