jpnn.com, BEIJING - Pemerintah Tiongkok tak berdiam diri dengan spekulasi tentang kondisi kesehatan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un.
Menurut sumber REUTERS, Tiongkok telah mengirim sebuah tim yang di dalamnya terdapat para dokter ke Korut guna menasihati pemimpin berusia 36 tahun ini.
BACA JUGA: Kim Jong-un Masih Misterius, Aktivitas Militer Korut Mulai Tak Lazim
Memang, Tiongkok tidak mengungkap kondisi kesehatan Jong-un. Namun, pengiriman tim dokter di tengah spekulasi tentang kondisi kesehatan 8 Januari 1984 itu jadi pertanyaan.
Tim yang dikirim ke Korut itu dipimpin oleh tokoh senior Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka berangkat ke Korut pada Kamis lalu (23/4).
BACA JUGA: 15 Negara Ini Masih Bersih dari Virus Corona, Silakan Baca...
Selama ini departemen itu pula yang menjadi institusi utama Tiongkok dalam berurusan dengan Korut. Namun, PKC ataupun Kementerian Luar Negeri Tiongkok belum bisa dikonfirmasi soal itu pada Jumat (24/4) malam.
Sebelumnya media Daily NK yang berbasis di Seoul, Korea Selatan mengabarkan bahwa Jong-un sedang dalam masa perawatan setelah menjalani prosedur kardiovaskular. Daily NK merupakan koran yang dikelola para pelarian dari Korea Utara.
BACA JUGA: Harapkan Kim Jong-un Sehat, Donald Trump Tuding CNN Bikin Laporan Palsu
Spekulasi tentang Jong-Un mengemuka setelah putra mendiang Kim Jong-il itu tak terlihat dalam acara tahunan perayaan kelahiran Kim Il-sung di Istana Matahari Kumsusan pada 15 April lalu dan CNN mengabarkannya dalam kondisi kritis. Jong-un muncul terakhir kali di depan umum pada 11 April lalu saat memimpin pertemuan Partai Buruh yang berkuasa di Korut dalam rangka penanggulangan pandemi virus corona.
Sementara Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo mengungkapkan, Korut telah menunjukkan peningkatan yang tak lazim dalam aktivitas militernya. “Korea Utara telah menambah ketegangan militer melalui sebuah peningkatan yang tak biasa dalam kegiatan pemeriksaan atas postur kesiapan tempurnya, sebagian besar artilerinya dan operasi penerbangan angkatan udaranya,” ujar Kyeong-doo, Jumat (24/4).(REUTERS/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni