jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah wilayah di Jakarta Timur masih terendam banjir sampai kemarin sore (13/1). Ketinggian air masih mencapai 30 centimeter hingga 4 meter. Memang, sebagian besar korban sudah mengungsi. Namun tidak sedikit warga yang tetap bertahan di rumah mereka.
Di posko Sudinkes Jaktim, ada sekitar 1000 pengungsi. Mereka harus berdesakan di dalam dua ruangan bawah dan atas. Di pintu masuk terdapat pemeriksaan kesehatan. Banyak pengungsi yang mengeluhkan penyakit kulit gatal-gatal.
BACA JUGA: Banjir Semakin Meluas, Ribuan Warga Mengungsi
Masairah, 63, warga RT 12/08, sudah mengungsi sejak semalam. Dia hanya berdua dengan Darpan, 86, suaminya yang tidak bisa berjalan karena struk. "Suami saya langsung dapat pengobatan," ujarnya.
Tidak semua pengungsi langsung mendapatkan bantuan. Iwan, 37, warga RT 11, Kebon Pala, mengaku, belum ada bantuan pemerintah. Sejak mengungsi Minggu malam kemarin, dia harus membeli makanan sendiri. Selain itu kondisinya harus berdesak-desakan. Terbatasnya lokasi membuat prioritas untuk wanita dan anak-anak. Air bersih juga terbatas. "Konsumsi agak lambat belum ada," ujarnya.
BACA JUGA: Penyaluran Bantuan Korban Banjir Terhambat Data
Walikota Jaktim Krisdianto mengatakan, sebanyak 16.000 warga menjadi korban banjir di Jaktim. Hingga kemarin sore baru 1.800 jiwa yang dievakuasi ke pengungsian. "Mereka berada di posko banjir. Yakni di 64 kelurahan dan 44 kecamatan," katanya.
Dia mengatakan, semua bantuan sudah disiapkan. Meski diakuinya masih banyak warga yang enggan untuk mengungsi. Hal itu karena mereka merasa biasa dengan kondisi banjir. "Tapi tetap kita sediakan lokasinya. Memang air bersih menjadi kendala. Dalam waktu dekat akan dikirim ," ujarnya.
BACA JUGA: Cawang Masih Terendam Banjir 4 Meter
Petugas dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur masih mengevakuasi warga menggunakan perahu karet.
Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengatakan air di lokasi langganan banjir Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, belum surut. Dia menampik informasi adanya korban meninggal karena banjir. Warganya Ahmad, 52 tahun, warga RT 08 RW 02, Kampung Pulo, meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih, Jaktim.
"Jadi sakit dari siang sebelum banjir pada jam 11.00 Minggu. Lalu dibawa ke RS Budhi Asih dengan keluhan sesak nafas," ujarnya. Malamnnya, tambahnya, sekitar jam 19.00, Ahmad meninggal dunia di rumah sakit.
Petugas yang mengevakuasi korban banjir juga mengaku kesulitan. Menurut Budiono kepala seksi Damkar kecamatan Cakung, arus air yang deras menyulitkan evakuasi. Selain itu, tidak semuanya warga yang mau dievakuasi menjadikan susah. " Pohon yang di bantaran kali. Hingga mengganggu ruang gerak. Banyak kayu yang menghalangi dan bagian bawahnya," katanya. (yuz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14.069 Rumah di Bekasi Terendam Banjir
Redaktur : Tim Redaksi