Kondisi Terkini Tentara Wanita yang Melawan 2 Perampok, Kolonel Taufik Ungkap Fakta

Sabtu, 05 Maret 2022 – 19:27 WIB
Dua pelaku perampokan di rumah anggota tentara wanita atau Kowad yang berdinas di Kodim Kukar saat diamankan polisi. Foto : Satreskrim Polres Kutai Kartanegara

jpnn.com, TENGGARONG - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman Kolonel Infanteri M Taufik Hanip membenarkan salah satu anggota TNI menjadi korban perampokan.

Korban merupakan anggota Korps Wanita TNI AD (Kowad) yang berdinas di Kodim Kutai Kartanegara.

BACA JUGA: Detik-detik Perampok Menyatroni Rumah Anggota TNI, Korban Diminta Buka Baju, Terjadilah

"Iya benar, korban anggota kami," tegas Kolonel Taufik dihubungi JPNN.com, Jumat (4/3).

Kolonel Taufik juga menyampaikan kondisi terkini anggota Kowad yang identitasnya belum diungkap ke publik tersebut.

BACA JUGA: Tentara Wanita Ini Melawan Saat Disuruh Buka Baju, 2 Perampok Ini Ambil Langkah Seribu

Diberitakan sebelumnya, tentara wanita itu sempat melawan saat 2 perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Sedayu, Tenggarong, memintanya untuk buka baju alias telanjang.

"Korban sempat disuruh buka baju, tapi melakukan perlawanan. Korban sempat dorong-dorongan dengan pelaku. Setelah itu pelaku kabur," ungkap Kepala Bagian Operasi Satreskrim Polres Kutai Kartanegara Iptu Anton Masruri.

BACA JUGA: Perampok Ini Mengaku Tak Tahu Wanita yang Dirampoknya Ternyata Seorang Tentara, Apes Deh!

Kolonel Taufik memastikan kondisi korban saat ini baik-baik saja.

"Kondisinya saat ini baik-baik saja," terangnya.

Terkait kasus tersebut, kata Kolonel Taufik, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penanganan proses hukum selanjutnya kepada polisi.

"Kami serahkan kasusnya ke pihak Polres Kutai Kartanegara," tandasnya.

Kedua perampok sudah ditangkap dan kini mendekam di sel tahanan Mapolres Kukar.

Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 365 junto Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Dikonfirmasi terpisah, seorang pelaku bernama Andi Abu Farmi mengaku tidak mengetahui kalau korbannya tersebut adalah seorang anggota Kowad.

"Saya tidak tau. Baru tahunya pas sudah ketangkap ini," ungkap Andi saat ditemui JPNN.com di Mapolres Kukar, Jumat (4/3).

Andi mengatakan, kalau dirinya tidak memiliki niatan membunuh korbannya, selain menjarah harta benda miliknya.

Dia berdalih senjata tajam yang dibawanya hanya untuk menakut-nakuti korban.

"Kalau itu (senjata tajam) cuma sampai untuk menakut-nakuti saja," ucapnya.

Andi juga membantah telah mengancam korban untuk membuka pakaian.

"Waktu itu korban gunakan selimut karena tersangkut saat jalan, jadi saya suruh buka selimutnya. Dia saya suruh ambil uang yang ada di lemari saja," bebernya.

Andi membeberkan setiap kali beraksi dirinya selalu mencari rumah yang ada penghuninya dan aksinya dilakukan saat malam hari.

Hasil rampokan mereka jual, kemudian digunakan untuk membeli minuman keras.

"Untuk minum-minum, mabuk. Enggak dipakai yang lain hanya minum (miras) saja," tandasnya.

Total sudah tiga kali pemuda 27 tahun tersebut melakukan aksi perampokan di wilayah Tenggarong, Kukar.

Setiap beraksi, Andi selalu dibantu Agus Rian Saputra.

Mereka saling kenal saat masih menjadi menghuni Lapas Kelas II B Tenggarong.

Kepada polisi, dua residivis tersebut mengaku memilih jalan pintas menjadi perampok karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan sejak keluar dari penjara pada pertengahan 2021.

Andi dan Agus kini kembali berurusan dengan pihak kepolisian.

Dia tertangkap setelah korban terakhirnya yang ternyata seorang tentara wanita melaporkan aksi perampokan yang keduanya lakukan pada Jumat (25/2) dini hari. (mcr14/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler