Konflik di Papua, Soliditas Internal, Kedaulatan Laut jadi PR Calon Panglima TNI 

Senin, 20 September 2021 – 18:48 WIB
Dokumentasi-Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. ANTARA/HO-DPP Partai Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengatakan penyelesaian konflik bersenjata di Papua menjadi salah satu pekerjaan rumah Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang akan memasuki masa pensiun November 2021. 

Terlebih lagi, belakangan ini muncul serentetan kontak tembak yang melibatkan prajurit TNI dan Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. 

BACA JUGA: Christina Aryani Berharap Jokowi Kirim Nama Calon Panglima TNI Sebelum November 

"Panglima yang baru harus sanggup menjaga bagaimana keadaan di sana bisa lebih kondusif," kata Christina Aryani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/9).

Tidak hanya soal konflik bersenjata di Papua, Christina juga menyoroti sejumlah hal lain yang patut menjadi perhatian Panglima TNI nantinya. 

BACA JUGA: 4 Hal Penting Jadi Pertimbangan Presiden Dalam Menunjuk Calon Panglima TNI

Menurut dia, urusan soliditas internal juga menjadi salah satu PR bagi Panglima TNI berikutnya. 

"Kemampuan panglima berikutnya juga untuk tetap menjaga soliditas di matra yang ada," kata Christina. 

BACA JUGA: Soal Pergantian Panglima TNI, TB Hasanuddin: Satu Hari Selesai

Legislator Daerah Pemilihan II DKI Jakarta itu menyebut kedaulatan laut turut menjadi PR yang harus dijawab Panglima TNI baru nanti.

Dia memahami bahwa soal kedaulatan memang tidak mungkin bisa diselesaikan oleh TNI semata. 

Perlu ada pelibatan unsur nelayan hingga peneliti, agar laut Indonesia tidak dicaplok negara lain. 

"Jadi, Indonesia selalu hadir di kawasan-kawasan, terutama yang menjadi potensi dispute," ungkap Christina. (ast/jpnn) 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler