Konflik Rusia-Ukraina, Donald Trump Berubah Sikap Soal Vladimir Putin

Minggu, 27 Februari 2022 – 10:18 WIB
Ilustrasi - Konflik Rusia-Ukraina. Foto: ANTARA/Reuters/Anna Kudriavtseva/as

jpnn.com, ORLANDO - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berubah sikap soal konflik Rusia-Ukraina.

Trump sebelumnya memuji langkah Presiden Rusia Vladimir Putin.

BACA JUGA: Konflik Rusia dan Ukraina Telah Berlangsung Lama, Ternyata Ini Pemicunya

Dia menyebut tindakan Putin sangat jenius dan cukup cerdas.

Hal tersebut tentu saja membuat jengkel sejumlah anggota partai Republik.

BACA JUGA: Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Roman Abramovich Tak Lagi Jadi Pemilik Chelsea

Namun yang terbaru, Trump mengutuk invasi Rusia di Ukraina.

Dia menyatakan berdoa untuk rakyat Ukraina.

BACA JUGA: Putin Perintahkan Pasukan Muslim Checnya Buru Pejabat Ukraina

Trump menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Florida.

Beberapa jam sebelumnya, AS dan sekutunya mengumumkan sanksi baru kepada Rusia.

Mereka akan mendepak sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran global dan membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung mata uang rubel.

Di depan kerumunan peserta CPAC, Trump mengungkapkan simpatinya kepada rakyat Ukraina dan kali ini memuji Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Dia menyebut Zelenskiy berani karena tetap bertahan di Kiev, ibu kota Ukraina.

"Serangan Rusia terhadap Ukraina mengerikan."

"Mari berdoa bagi rakyat Ukraina yang bangga. Tuhan memberkati mereka semua," kata Trump.

Perkataan Trump itu bertolak belakang dengan sikap dia sebelumnya ketika memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.

Trump sebelumnya menggunakan panggung CPAC untuk menyerang Presiden Joe Biden.

Dia mengatakan Putin menyerang Ukraina dengan memanfaatkan kelemahan Biden.

Trump mengaitkan invasi itu dengan pemilihan presiden AS 2020, lagi-lagi dengan menuduh adanya kecurangan di balik kemenangan Biden.

"Seperti yang dipahami setiap orang, bencana mengerikan ini tak akan pernah terjadi jika pemilihan tidak dicurangi dan jika saya presidennya," kata dia.

"Anda presidennya," teriak seorang perempuan dari kerumunan peserta.

Trump juga menyebut invasi Rusia di Georgia terjadi selama pemerintahan George W. Bush dan aneksasi Krimea saat AS dipimpin oleh Barack Obama.

"Saya berdiri sebagai satu-satunya presiden di abad 21 yang tidak melihat Rusia menginvasi negara lain."

Trump mengatakan dirinya benar mengatakan Putin cerdas karena Presiden Rusia itu menipu para pemimpin dunia.

"Masalah yang sebenarnya adalah pemimpin kita (Amerika) bodoh, bodoh. Begitu bodoh," kata dia.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara pada Sabtu, Biden mengolok-olok komentar Trump bahwa Putin adalah seorang jenius.

"Saya lebih percaya dengan Trump yang mengatakan bahwa Putin seorang jenius daripada ketika dia menyebut dirinya jenius yang stabil," kata Biden.

Selama konferensi CPAC yang berlangsung empat hari dan berakhir pada Minggu, para politikus konservatif berkali-kali mengatakan bahwa Putin menginvasi Ukraina karena dia tahu bahwa Biden lemah.(Antara/Reuters/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler