BACA JUGA: Wanita Berpeluang Jadi PM Jepang
Entah atas motif apa, tapi sang mantan kekasih, membayar seseorang untuk membunuh sang biduanBACA JUGA: PM Gilani Luput dari Maut
Mustafa menjadi orang top Mesir, selain karena kekayaan Grup Talaat Mustafa-nya yang menguasai real estate Mesir, Ia juga dikenal dekat dengan keluarga Presiden Mesir, Husni Mubarak
BACA JUGA: Es di Kutub Utara Terus Mencair
Ia juga menjadi anggota Dewan Syura, yang membawahi Parlemen di Mesir.Atas keterlibatannya, Mustafa harus menjalani proses pengadilan sebagaimana pernyataan jaksa penuntut, Abdel Meguid Mahmud, Selasa lalu kepada kantor berita Timur Tengah dan Afrika UtaraJika terbukti bersalah, Mustafa beserta pembunuh bayarannya terancam hukuman matiSuzanne Tamim tewas mengenaskan di apartemennya di Dubai Juli laluJasadnya ditemukan dengan banyak tusukan dan leher yang digorokEksekutornya, Mohsen al-Sukkari, diketahui sebagai pensiunan polisi yang sehari-harinya bekerja sebagai kontraktor keamananDari bibir Sukkari inilah, polisi mengetahui keterlibatan Mustafa, yang membayarnya $2 juta (Rp.18,4 milyar) untuk pembunuhan berencana iniMustafa dan Tamim sendiri memang dikabarkan memiliki hubungan asmara oleh banyak media Mesir sebelum akhirnya putus beberapa bulan lalu
Yang menarik, kasus ini pertama kali justru diungkap oleh harian Mesir, Al-Dustur, yang menulis artikel ’’Seorang Figur Mesir Terlibat dalam Pembunuhan.’’ Dalam artikel tersebut terdapat pengakuan mantan polisi dan dua petugas keamanan yang disewa untuk membunuh Tamim atas permintaan klien dari Mesir.
Penangkapan Mustafa ini kemudian menuai pujian beberapa kalangan atas kinerja Pengadilan Mesir, mengingat dekatnya hubungan Mustafa dengan keluarga presiden’’Saya rasa penangkapan Mustafa akan memperbaiki dan meningkatkan kredibilitas rejim saat ini,’’ ujar Mohammed Sayed Said, editor koran independen Al-Badil’’Ini menunjukkan bahwa negara masih punya niatan untuk menegakkan hukum, tapi kita lihat saja hasil akhirnya,’’ sembari mengingatkan pembebasan beberapa tersangka tenggelamnya kapal feri tahun 2006 yang menewaskan lebih dari 1000 orang, Juni lalu(AFP/poe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jude Law Kampanye Hari Perdamaian
Redaktur : Tim Redaksi