Kongres PDIP di Bali Bakal Sepi

Selasa, 17 Maret 2015 – 10:37 WIB
Megawati Soekarnoputri. Foto: dok.JPNN

JAKARTA - Kongres PDI Perjuangan yang akan digelar di Bali 8-12 April mendatang, bakal sepi. Pasalnya, mayoritas pengurus, mulai dari pusat hingga daerah sepakat mendapuk kembali Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum lagi.
    
Bahkan, Ketua DPD I PDIP Bali Wayan Koster berani memastikan, Kongres PDIP ke IV di Pulau Dewata nanti tidak ada prosesi pemilihan.  Dia yakin, peserta kongres akan langsung menetapkan Megawati sebagai ketua umum.
    
Memang sejauh ini belum ada pengurus maupun kader PDIP yang menyatakan siap bertarung dengan Megawati dalam perebutan kursi ketua umum.

"Prestasi serta kepintaran beliau belum ada yang menandingi," sanjung Wayan.
    
Kendati saat ini PDIP menjadi partai berkuasa, namun Wayan menilai, posisi PDIP dalam masa sulit. Bukan tidak mungkin PDIP akan digoyang oleh partai oposisi.

BACA JUGA: PBNU: Jangan Tergiur Rayuan Anggota ISIS

"Makanya, PDIP masih butuh sosok seperti Ibu Mega. Hanya beliau yang dapat menjaga bahkan menyalamatkan partai ini ketika terpuruk," katanya.
    
Sebelumnya, sejumlah politisi PDIP juga mengatakan jika kepemimpinan Megawati masih dibutuhkan partainya. Sebab, Megawati dan PDIP punya kewajiban mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo yang notabene kader PDIP. "Ibu Mega masih dibutuhkan untuk mengawal pemerintahan," kata politikus PDIP Eva Kusuma.
    
Menanggapi menyeruaknya permintaan dari mayoritas pengurus DPD PDIP agar Megawati kembali didapuk sebagai ketua umum, menurut Eva,  itu wajar. Mengingat Megawati merupakan politikus ulung. "Beliau mampu mempertahankan partai ini sejak jadi partai oposisi hingga berhasil memenangkan pileg dan Pilpres 2014," ujarnya.
    
Sementara pengamat politik dari Universitas Gadja Mada, Arif Susanto menilai, PDIP harus berani memunculkan sosok baru pengganti Megawati. Hal itu agar PDIP tidak diasumsikan sebagai partai yang gagal dalam pengkaderan.

"PDIP partai yang sudah mapan. Seharusnya regenerasi terutama dalam posisi ketua umum tidak stagnan," ungkap dosen dan juga peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded) ini.
    
Lebih lanjut Arif mengatakan, tidak ada jaminan PDIP tetap berjaya di bawah kendali Megawati. Dalam perkembangan politik di tanah air, pimpinan partai dikendalikan kalangan muda.

BACA JUGA: Gaduh Terus, Jokowi Disarankan Reshuffle Kabinet

"Tak menjadi ketua umum bukan berarti eksistensi Megawati sudah habis. Dan sekarang trennya kalangan muda yang tampil," pungkas Arif. (sis)

BACA JUGA: Kubu Agung Segera Keluarkan Juklak Musda Golkar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Banyak Loyalis Ical di Sumut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler