jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan masyarakat jangan mudah tergiur dengan iming-iming yang dilancarkan oleh anggota Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) untuk bergabung dengan kelompoknya.
"Masyarakat Indonesia jangan cepat terpikat dengan rayuan yang dilancarkan anggota ISIS supaya mau bergabung," kata Ketua Pengurus Besar NU KH. Maksum Machfoedz di Jakarta, Senin (16/3) malam.
BACA JUGA: Gaduh Terus, Jokowi Disarankan Reshuffle Kabinet
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Polisi Rikwanto mengatakan, dari penyelidikan sementara ada beberapa faktor membuat sejumlah warga Indonesia tergiur datang ke Timur Tengah dan bergabung dengan ISIS. Menurut dia, ada dua jurus rayuan dilancarkan anggota ISIS supaya WNI mau bergabung.
Pertama, menjalankan syariat Islam utuh dalam arti berjihad dan mendapatkan penghasilan cukup. Tak tanggung-tanggung upah ditawarkan ISIS terhadap WNI hendak bergabung sekitar Rp 20 juta tiap bulan.
BACA JUGA: Kubu Agung Segera Keluarkan Juklak Musda Golkar
Menurut Maksum, Islam itu adalah agama yang ramah dan antikekerasan, namun faktanya ISIS malah melakukan pembantaian kepada saudaranya sesama muslim. Karenanya masyarakat tak boleh terpikat rayuan ISIS.
"Doktrin ISIS itu tidak sesuai dengan akidah Islam. Jangan tergiur dengan iming-iming ISIS karena mereka sadis yang membunuh saudaranya sesama muslim. Islam tidak seperti itu," kata Maksum.
BACA JUGA: Masih Banyak Loyalis Ical di Sumut
Lebih jauh, pihaknya mengimbau semua pihak agar menjadikan aksi radikalisme dan terorisme sebagai musuh bersama yang harus dihilangkan dari nusantara ini.
"NU sangat menentang radikalisme maupun terorisme. NU juga akan membuat fatwa supaya bisa memerangi gerakan radikalisme termasuk ISIS," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Daerah yang Dicurigai Jadi Salah Satu Basis Perekrutan ISIS
Redaktur : Tim Redaksi