jpnn.com - JAKARTA - Tidak serta merta para politisi Partai Golkar di wilayah Sumut langsung loncat ke kubu Agung Laksono, pascakeluarnya keputusan Menkumham Yasonna Laoly yang mengesahkan hasil Munas Ancol.
Untuk para kader Golkar yang duduk di di DPRD Sumut misalnya. Gagalnya kubu Agung Laksono menggelar pertemuan dengan para anggota fraksi di DPRD Sumut, mengindikasikan masih banyak loyalitas kubu Aburizal Bakrie.
BACA JUGA: Ini Daerah yang Dicurigai Jadi Salah Satu Basis Perekrutan ISIS
Ketua DPP Golkar yang juga ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Leo Nababan, mengakui, agenda pertemuan kepengurusan kubu Agung dengan para anggota fraksi Golkar DPRD Sumut di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu malam (14/3), tertunda alias gagal.
Pasalnya, banyak anggota Fraksi Golkar di DPRD Sumut yang tidak memenuhi undangan DPP kubu Agung, dengan berbagai alasan.
BACA JUGA: 16 WNI Tertangkap di Turki Dipulangkan
"Ada yang sakit, ada yang sedang reses," ujar Leo kepada JPNN kemarin (16/3). Saat ditanya siapa saja yang hadir, Leo tidak menjawab. Dia hanya mengatakan, pihaknya akan menjadwalkan ulang pertemuan. Jika masih juga tidak hadir, lanjutnya, sanksi partai akan dijatuhkan.
"Kita akan panggil lagi. Sesuai mekanisme partai, yang gak mau ya nanti ada peringatan satu, peringatan dua, peringatan ketiga," ujar Leo.
BACA JUGA: Hari Ini 3 Jenazah QZ8501 Diangkut Kargo Pesawat Komersil
Bagaimana dengan Ketua DPRD Sumut Ajib Shah? Apakah juga tidak hadir? Leo membenarkan. "Jadi belum ketemu, mungkin beliau sibuk. Kalau saya ini kan orang biasa saja," kata Leo.
Sebelumnya, Leo mengatakan, rencananya dalam pertemuan itu pihaknya akan meminta ketegasan sikap Ajib Shah, yang sempat menyatakan mengakui kepengurusan kubu Agung, namun selang sehari sudah berubah lagi.
Bagaimana dengan para pengurus DPD Golkar tingkat kabupaten/kota? Berapa yang sudah menyatakan gabung kubu Agung? Leo tidak menjawab angka pastinya. Namun, dari pernyataan Leo, terungkap masih banyak juga yang setia ke kubu Ical.
"Sudah banyak yang telepon, ada yang siap gabung, ada yang tidak. Ya itu hak politik. Tapi begitu nanti keluar SK pengesahan kepengurusan yang baru dari menkumham, maka berlakulah azas legalitas. Golkar hanya ada satu komando di bawah Ketua Umum Agung Laksono dan Sekjen Zainudin Amali," kata Leo.
Mengenai susunan kepengurusan baru kubu Agung, yang antara lain juga mengakomodir tiga nama yang dulunya pendukung Ical yakni Mahyuddin, Airlangga Sutarto, dan Erwin Aksa, didaftarkan ke kemenkumham kemarin.
Selanjutnya, sesuai aturan, dalam waktu sepekan ke depan menkumham harus sudah mengeluarkan keputusan. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Pilot Pesawat yang Senggolan Jalannya Pincang
Redaktur : Tim Redaksi