Konon Ada Bumbu Perpecahan Baru di Partai Berkarya yang Dipimpin Muchdi PR

Jumat, 27 Mei 2022 – 08:29 WIB
Suasana Munaslub Partai Berkarya di Jakarta, Kamis (26/5/2022) malam. (ANTARA/HO-Humas Partai Berkarya)

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Beringin Karya (Berkarya) mengadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta pada Kamis (26/5) malam.

Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi PR mengatakan munaslub itu diadakan guna menuntaskan berbagai persoalan internal, salah satunya tentang Mahkamah Partai.

BACA JUGA: DPD Demokrat Sebut Elektabilitas Anies Bakal Merosot Bila tak Punya Partai

"Munaslub yang kita laksanakan dengan tujuan menguatkan tekad bersama, terutama di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ada beberapa poin yang masih mengganggu kita semuanya," kata Muchdi di forum munaslub.

Dia menyebut akibat adanya gangguan itu, lebih dari satu tahun terjadi konflik di parpolnya yang berkutat pada masalah internal.

BACA JUGA: 8 Tahun Buron, Koruptor Ini Ditangkap di Jatim, Lihat Tampangnya

"Materi yang ada di munaslub kali ini adalah merevisi masalah Mahkamah Partai yang selama ini mengganggu perjalanan kita. Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan malam ini mendapatkan apa yang kita harapkan," tuturnya.

Dia pun berharap dengan selesainya munaslub maka seluruh kader menyatukan tekad untuk menyongsong kejayaan di masa depan.

BACA JUGA: Aksi Syarif Setelah Memerkosa & Menghabisi Adik Iparnya Sungguh Biadab!

Terlebih lagi, dalam waktu dekat seluruh parpol termasuk Partai Berkarya akan menghadapi pendaftaran sebagai peserta pemilu pada Agustus 2022.

"Persiapan kita menghadapi pemilu, alhamdulillah kita telah melaksanakan secara maksimal," ujarnya.

Sementara itu, Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengingatkan pentingnya kekompakan seluruh pengurus.

Sebab, apabila tidak kompak dan ada pengurusnya keluar dari partai maka jangan berharap lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

"Partai ini akan lolos ke pemilu apabila pengurusnya kompak semua. Di pusat kepengurusan 100 persen, di kabupaten kota 75 persen, dan di kecamatan 50 persen," ujar dia.

Akan tetapi, politikus yang beken disapa dengan panggilan Badar itu melihat ada bumbu-bumbu perpecahan baru di internal partainya.

BACA JUGA: Penghapusan Honorer, APKASI Akan Sampaikan Kegelisahan Tenaga Kontrak kepada Jokowi

"Bagaimana kita bisa memperjuangkan rakyat kalau kita tidak bisa memperjuangkan partai kita sendiri di daerah. Banyak yang ingin berbicara tetapi ditekan. Kepentingan kita di partai harus sejalan, kalau tidak sejalan, ya, bubar," ucap Badar. (ant/fat/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler