Konon Ada Perbaikan Angka Kesembuhan dan Kasus Harian, Alhamdulillah

Selasa, 27 Juli 2021 – 18:53 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut penanganan pandemi mulai menunjukkan perbaikan memasuki periode perpanjangan penerapan PPKM Level 1-4.

Angka kasus aktif hingga pasien sembuh Covid-19 mulai membaik.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Jumlah Pasien Covid-19 di RSUD Pasar Rebo Terus Menurun

Begitu juga data positivity rate dan jumlah kasus harian tertinggi yang terus ada perbaikan.

Wiku mengatakan, persentase kasus aktif pada hari terakhir pelaksanaan PPKM Darurat sebesar 18,65 persen. Angka itu menurun pada hari terakhir PPKM Level 1-4 menjadi 18,12 persen.

BACA JUGA: Umumkan Kasus Covid-19, Prof Wiku Beber Indikator Kesiapan Jawa-Bali Longgarkan PPKM

BACA JUGA: Yang Mau Bepergian, Simak Aturan Satgas Covid-19 Terbaru Ini

"Selain itu positivity rate juga mengalami penurunan dari sebelumnya 33,42 persen menjadi 31,16 persen," kata pria bergelar profesor itu di dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Selasa (27/7).

Menurut Wiku, penurunan terjadi juga pada kasus harian tertinggi.

Semasa periode PPKM Darurat kasus harian tertinggi mencapai 56.757.

Namun, angka itu menurun semasa periode PPKM Level 1-4 yang mampu menekan kasus harian menjadi 49.509.

"Begitu pula jumlah kesembuhan yang mengalami peningkatan. Dari sebelum PPKM Darurat yaitu 11.578. meningkat pada PPKM Darurat menjadi 29.791. Terus meningkat pada PPKM Level 1-4 menjadi 37.640," kata Guru Besar Universitas Indonesia itu.

Namun, kata Wiku, angka kematian pasien positif Covid-19 belum menunjukkan perbaikan.

Sebelum PPKM Darurat angka kematian 539 orang.

Angka itu meningkat selama penerapan PPKM Darurat dengan 1.338 orang. Jumlah tersebut terus meningkat semasa penerapan PPKM Level 1-4 menjadi 1.487.

"Perpanjangan PPKM Level 1-4 ini salah satunya demi menurunkan kasus kematian semaksimal mungkin," tutur ahli kesehatan masyarakat itu. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler