jpnn.com, JAKARTA - Fungsionaris DPP Partai Golkar M Syamsul Rizal menyebut gaya kepemimpinan Airlangga Hartarto di kursi ketua umum kian otoriter dan antikritik.
Sebab, Airlangga yang memimpin Golkar sejak Desember 2017 belakangan justru sewenang-wenang terhadap kader yang berseberangan secara politik jelang musyawarah nasional (munas).
BACA JUGA: Sungguh Terlalu, Admin WAG DPP Golkar Depak Member Pengkritik Airlangga
Pandangan Syamsul itu mencuat setelah adanya pembersihan terhadap fungsionaris Golkar yang kritis terhadap Airlangga di WhatsApp Group DPP Golkar.
BACA JUGA : Sungguh Terlalu, Admin WAG DPP Golkar Depak Member Pengkritik Airlangga
BACA JUGA: Rombak Pengurus Golkar di Daerah Merupakan Bentuk Ketakutan Airlangga Terhadap Bamsoet
Sebelummya admin WAG DPP Golkar mengeluarkan Syamsul dan fungsionaris lainnya Cyprus A Tatali dari grup percakapan yang berisi para pengurus pusat partai berlambang beringin itu.
BACA JUGA: Bakal jadi Kuda Hitam di Munas Golkar, Bamsoet Bisa Seperti Ical
“Pastinya siapa yang berbeda pendapat dan pilihan langsung didepak. Setelah saya itu Cyprus dan bisa saja ada lagi yang lain yang berbeda akan didepak pula,” ujar Syamsul saat dikonfirmasi, Sabtu (2/8).
Daeng Ical -sapaan Syamsul- menjelaskan, admin WAG DPP Golkar semula memasukkan nomor ponsel yang tak dikenal.
Selanjutnya, nomor tak dikenal itu dijadikan admin WAG DPP Golkar dan mendepak siapa pun yang kritis terhadap Airlangga. “Ini jelas terkait munas,” tegas Ical.
BACA JUGA : Bakal jadi Kuda Hitam di Munas Golkar, Bamsoet Bisa Seperti Ical
Politikus asal Sulsel ini menilai Airlangga mengekang kebebasan kader Golkar dalam berpendapat. Sebagai contoh, katanya, ketua DPD Golkar yang berbeda pilihan jelang munas akan dicopot dan digantikan oleh pelaksana tugas (Plt).
Karena itu Daeng Ical mengkhawatirkan sikap otoriter itu akan membuat kegaduhan di internal Golkar. Sebab, kata dia, kegaduhan yang dipicu sikap otoriter bisa berujung perpecahan.
“Kalau sikap otoriter kepemimpinan DPP begini terus maka berpotensi terjadinya kegaduhan. Apalagi kasus kasus seperti ini bukan di DPP saja terjadi tapi juga di daerah atau DPD II dan DPD I,” tegasnya.
Sebelumnya sebuah akun bernama @SuaraGolkar di Twitter mengunggah dinamika internal di WhatsApp Grup (WAG) DPP Golkar.
Akun itu mengungkapkan, admin WAG Partai Golkar mendepak dua fungsionaris yang mengungah berita-berita menyudutkan Airlangga.
“Admin baru WAGroup @DPP_Golkar otoriter sekali. Member Cyprus dan Syamsu Rizal di-remove. Penyebabnya sepele: share berita objektif tentang Golkar. Pak ketum @airlangga_hrt ada komentar?”tulis @SuaraGolkar dengan menautkannya ke akun @jokowi. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama-nama Calon Menteri dari Golkar Sudah di Kantong Airlangga Hartanto
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga