Konon, Farid Okbah yang Ditangkap Densus 88 Pernah Memberi Nasihat ke Jokowi

Rabu, 17 November 2021 – 11:26 WIB
Ilustrasi anggota Densus 88 Antiteror menangkap tersangka teroris JI di Bekasi, Selasa (16/11/2021). Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Farid Okbah menjadi satu di antara tiga orang yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, di Bekasi, Selasa (16/11).

Ustaz Farid Okbah diketahui sebagai tokoh yang mendirikan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).

BACA JUGA: Peran 3 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Terungkap, Satunya Farid Okbah, Ternyata

Foto: Instagram @faridokbah_official

BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Ustaz Farid Okbah

Pria kelahiran Bangil, Jawa Timur, itu terpantau beberapa kali menuliskan aktivitas sehari-hari di Instagram akun @faridokbah_official.

Semisal, momen saat pria yang juga berprofesi penulis buku itu sedang mengikuti kuliah subuh di sebuah masjid, Tangerang Selatan, Banten.

BACA JUGA: Kasus Formula E dan Motif Politik, Pimpinan KPK Buka Suara, Jelas Sudah

Dalam kesempatan lain, Ustaz Farid juga terekam pernah menemui Ketua MPR RI periode 1999-2004. Momen tersebut dibagikan di @faridokbah_official pada 7 Januari 2021.

Pria berjanggut itu juga terekam pernah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ustaz Farid mengabadikan momen tersebut dan mengunggahnya di akun @faridokbah_official pada 29 Juni 2020.

Ustaz Farid di foto itu terlihat mengenakan jas hijau muda. Dia berdiri di sisi kanan Kepala Negara yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam.

Tampak akun tersebut menuliskan keterangan melengkapi unduhan foto. "Bertemu presiden," tulis dia di akun @faridokbah_official sebagaimana dilihat, Rabu (17/11).

Ustaz Farid mengeklaim membahas berbagai hal dalam pertemuan dengan Jokowi. Satu di antaranya meminta Kepala Negara mencabut RUU HIP.

"Setelah itu kami minta untuk membangun pasar-pasar syariat," tulisnya.

Dia juga mengeklaim memberikan lima nasihat ketika menemui Presiden Jokowi. Pertama, menegakan salat dan kebenaran.

BACA JUGA: Pengurus MUI Pusat Ditangkap Densus 88, IPM: Gerakan Radikalisme Makin Menjadi-jadi

Kedua menegakan keadilan. Berikutnya, memilih orang yang tepat. Selanjutnya membasmi korupsi dan terakhir pemerataan ekonomi agar tidak terjadi kesenjangan.

"Semoga nasihat-nasihat ini dijalankan," tulisnya di akun @faridokbah_official.

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/11).

BACA JUGA: Irjen Napoleon Bonaparte Jadi Pendatang Baru di Lapas Cipinang

Ketiga terduga teroris yang ditangkap, yaitu AA (44) bekerja sebagai dosen, ditangkap Selasa pagi, pukul 05.49 WIB di tempat tinggalnya, Jalan Raya Legok, Blok Masjid, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Terduga teroris berinisial AZ (50), berprofesi sebagai dosen, ditangkap pukul 04.39 WIB di wilayah Merbabu Raya, Perumahan Pondok Melati, Bekasi.

Berdasarkan data yang dihimpun, inisial AZ merujuk pada Ahmad Zain An-Najah. Dia juga pengurus Majelis Ulama Indonesia atau MUI Pusat.

Satunya lagi berinisial FAO (Farid Okbah). Densus 88 menangkap yang bersangkutan di Kelurahan Jati Melati, Kota Bekasi.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan membenarkan adanya penangkapan tersebut.

"Yang ditangkap tiga," kata Ramadhan saat ditemui di Mabes Polri Jakarta Selatan, Selasa.

Tiga terduga teroris yang ditangkap di Bekasi itu memiliki peran sebagai pengurus dan Dewan Syuro Jamaah Islamiyah (JI).

"FAO merupakan Tim Sepuh atau Dewan Syuro JI, AZ juga Dewan Syuro JI. Sedangkan AA itu anggota Pengawas Perisai Nusantara Esa Tahun 2017," kata Ramadhan. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler